Sudutkota.id – Program bantuan pangan kembali disalurkan kepada masyarakat di Kota Malang. Bantuan ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan membantu meringankan beban masyarakat di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, menjelaskan bahwa pelaksanaan program tersebut melibatkan beberapa instansi lintas sektor, mulai dari Badan Pangan Nasional, Kementerian Sosial, BKKBN, hingga Bulog sebagai pelaksana teknis di lapangan.
“Program ini berasal dari Badan Pangan Nasional, sementara untuk data penerimanya dikoordinasikan melalui Kementerian Sosial dan BKKBN. Jadi, penerima manfaat sudah ditetapkan berdasarkan data terpadu yang mereka miliki,” terang Slamet kepada Sudutkota.id, Jumat (7/11/2025).
Slamet menambahkan, dalam pelaksanaannya Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk melakukan pengadaan sekaligus distribusi bahan pangan kepada masyarakat penerima manfaat (KPM). Sedangkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang berperan membantu pelaksanaan di lapangan, terutama dalam memastikan kualitas bahan pangan yang disalurkan sesuai standar.
“Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk menyediakan beras dan minyak goreng serta mendistribusikannya langsung dari gudang Bulog ke penerima manfaat. Kami dari Dispangtan berperan membantu dan mengawasi pelaksanaan di lapangan, memastikan kualitas beras dan minyak gorengnya baik sebelum diterima warga,” jelasnya.
Bantuan pangan yang disalurkan meliputi beras dan minyak goreng. Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) memperoleh beras sebanyak 10 kilogram per bulan dan minyak goreng 2 liter per bulan. Bantuan ini diberikan untuk periode dua bulan sekaligus, sehingga total bantuan yang diterima warga mencapai 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng.
“Jadi setiap bulannya masyarakat menerima 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng. Bantuan tersebut untuk dua bulan, artinya totalnya 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng,” terang Slamet.
Lebih lanjut ia mengatakan, proses distribusi bantuan pangan ini dilakukan secara bertahap selama bulan November 2025. Dalam pelaksanaannya, Dispangtan bersama Bulog dan perangkat kelurahan turut memastikan agar distribusi berjalan tepat waktu dan tepat sasaran sesuai data yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
“Dispangtan membantu memastikan pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai rencana, baik dari segi kualitas, jumlah, maupun sasaran penerimanya. Kami juga berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan agar tidak terjadi tumpang tindih data,” imbuhnya.
Slamet berharap program bantuan pangan ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, terutama bagi keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
“Bantuan ini merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap ketahanan pangan masyarakat. Kami berharap bisa benar-benar membantu warga yang membutuhkan dan sekaligus menjaga stabilitas pangan di Kota Malang,” pungkasnya.




















