Daerah

Deklarasi Anti Premanisme: Kota Malang Bergerak, Tak Sudi Ditunggangi Ormas Bermasalah

69
×

Deklarasi Anti Premanisme: Kota Malang Bergerak, Tak Sudi Ditunggangi Ormas Bermasalah

Share this article
Deklarasi Anti Premanisme: Kota Malang Bergerak, Tak Sudi Ditunggangi Ormas Bermasalah
Deklarasi 'Anti Premanisme dan Ormas Bermasalah di Wilayah Kota Malang' yang digelar di depan Balai Kota Malang. (Foto: mit/sudutkota.id)

Sudutkota.id – Pemerintah dan aparat di Kota Malang menunjukkan sikap tegasnya terhadap praktik-praktik liar yang selama ini meresahkan warga. Dalam dua pekan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat), sejak 1 hingga 14 Mei 2025, sebanyak 35 tersangka dari 24 kasus digulung aparat.

Operasi ini bukan semata-mata rutinitas tahunan. Ia menjelma jadi pernyataan sikap. Bahwa Kota Malang tak memberi ruang bagi premanisme dan organisasi masyarakat yang menyimpang dari nilai-nilai hukum dan kemanusiaan.

Komitmen Bersama Melawan Ketakutan

Wali Kota Malang, Dr. Wahyu Hidayat, secara lugas menegaskan bahwa hasil operasi ini bukan sekadar angka. Ini tentang rasa aman, tentang masyarakat yang bisa keluar malam tanpa waswas, tentang anak-anak yang bisa bermain di gang tanpa takut dihampiri orang tak dikenal.

“Alhamdulillah, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran, baik kepolisian, perangkat daerah, maupun masyarakat. Ini bukan sekadar operasi penindakan, ini bentuk komitmen moral kita bersama menjaga Kota Malang agar tetap tertib dan aman,” ujar Wahyu dalam pernyataannya, Kamis (23/5).

Menurut Wahyu, premanisme dan ormas bermasalah bukan hanya melanggar hukum, tapi juga merusak sendi-sendi sosial yang selama ini menjadi kekuatan Kota Malang.

Baca Juga :  Jelang Pilkada Serentak 2024, Kapolres Kota Batu Tegaskan Netralitas Harga Mati

Kapolresta: Tak Ada Kompromi

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Hariyono, yang memimpin langsung operasi ini, tidak menutup-nutupi bahwa ada beberapa kelompok yang selama ini kerap bertindak atas nama “organisasi” tapi justru mengintimidasi warga.

“Kami tindak semua yang terbukti melanggar hukum. Tidak ada kompromi. Ini bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat,” tegas Kombes Nanang.

Ia juga memastikan bahwa polisi akan terus memantau gerakan-gerakan ormas yang terindikasi menyalahgunakan wewenang sosial mereka. “Kalau datang hanya untuk menebar rasa takut, bukan itu fungsinya ormas. Kita awasi ketat,” tambahnya.

Lima Arahan Strategis dari Wali Kota

Dalam momentum deklaratif ini, Wali Kota Wahyu menyampaikan lima arahan strategis yang menjadi dasar perlawanan terhadap praktik premanisme:

Peningkatan Patroli Terpadu
Pemkot bersama TNI dan Polri akan meningkatkan patroli rutin di titik-titik rawan, termasuk kawasan publik, terminal, pasar, dan jalur perbatasan kota.

Peran Tokoh Masyarakat dan Pemuda
Edukasi sosial tak bisa diserahkan ke aparat semata. Wali Kota mendorong tokoh agama, tokoh pemuda, hingga pengurus RT-RW agar menjadi garda depan penyebaran nilai toleransi dan ketertiban.

Baca Juga :  Pendaftaran CASN di Kota Batu Dibuka, Ada 50 Formasi untuk Teknis dan Kesehatan

Pengawasan Ketat Terhadap Ormas
Pemkot akan meninjau ulang legalitas dan aktivitas seluruh organisasi masyarakat yang beroperasi di wilayah Kota Malang. Organisasi yang terindikasi melakukan pemalakan, intimidasi, atau pelanggaran hukum lainnya akan dibekukan.

Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Rentan
Salah satu akar premanisme adalah kemiskinan struktural. Oleh karena itu, program padat karya dan bantuan UMKM akan diprioritaskan untuk wilayah-wilayah rawan.

Sistem Pelaporan Cepat Berbasis Digital
Pemkot bersama Polresta akan meluncurkan aplikasi pelaporan warga yang memungkinkan masyarakat mengadukan tindakan mencurigakan secara cepat dan anonim.

Kota Ini Punya Marwah, Jangan Dirusak

Pesan terakhir dari Wali Kota Malang terdengar seperti penegasan marwah kota yang selama ini dikenal santun dan berbudaya. “Jangan biarkan rasa aman kita dibajak. Ini rumah kita bersama. Kalau ada yang coba rusak dari dalam, ya harus kita bersihkan bersama,” ucap Wahyu.

Dengan deklarasi ini, Malang mengirim pesan: kota ini tak sekadar indah karena alam dan sejarahnya, tapi karena warganya berani berkata cukup sudah pada kekacauan yang berkedok organisasi. (mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *