Featured

Dedikasi Tanpa Batas, Susanto Basuki Cetak Atlet Renang Difabel Berprestasi Nasional

196
×

Dedikasi Tanpa Batas, Susanto Basuki Cetak Atlet Renang Difabel Berprestasi Nasional

Share this article
Dedikasi Tanpa Batas, Susanto Basuki Cetak Atlet Renang Difabel Berprestasi Nasional
Susanto Basuki dan Zahra Nur Azizah, atlit para renang binaannya.(foto:istimewa)

Sudutkota.id – Di usia yang sudah memasuki 55 tahun, Susanto Basuki masih setia membina para atlet renang, khususnya penyandang disabilitas. Pria kelahiran asli Malang ini tak pernah lelah berada di pinggir kolam, memberikan arahan dan semangat bagi para perenang muda.

“Saya merasa belum selesai mengabdi untuk dunia renang,” ujarnya penuh semangat saat ditemui sudutkota.id, Kamis(03/07/2025).

Perjalanan panjangnya di dunia kepelatihan dimulai sejak awal 1990-an. Kala itu, Susanto mulai dikenal sebagai pelatih ulet yang tekun membina atlet dari nol hingga mampu bersaing di tingkat provinsi.

“Saya hanya ingin anak-anak Malang punya kesempatan bersaing di level tinggi,” katanya.

Baca Juga :  Kedungkandang: Tumbal di Kedung, Tangis Tandak, dan Nama yang Abadi dalam Luka

Salah satu murid kebanggaannya adalah Zahra Nur Azizah, atlet asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, yang mengharumkan nama daerah di ajang Peparnas XVII Solo. Di pesta olahraga nasional untuk penyandang disabilitas tersebut, Zahra sukses memborong dua medali emas dan satu perak.

“Dia anak yang gigih dan pantang menyerah,” kenang Susanto.

Hingga kini, Susanto masih aktif melatih di dua lokasi, yakni Kolam Renang Metro Kepanjen dan kolam milik Yon Zipur 05 Kepanjen. Kedua tempat itu menjadi saksi kerja keras dan dedikasi yang ia curahkan setiap hari.

“Selama masih kuat berdiri, saya akan terus melatih,” tegasnya.

Baca Juga :  Tawarkan Beasiswa Hingga 100 Persen, BINUS University: Solusi untuk Gen Z Raih Karir Lebih Awal

Bagi Susanto, melatih bukan semata pekerjaan, melainkan panggilan hati yang tak bisa ditinggalkan. Ia mengaku bangga bisa melihat para atlet binaannya berkembang, apalagi jika sampai mengharumkan nama daerah bahkan negara.

“Itu kebahagiaan yang tak bisa diganti dengan uang,” ucapnya mantap.

Meski usianya tak lagi muda, Susanto berharap masih diberi kesehatan untuk terus mendampingi para atlet difabel. Ia percaya, dengan latihan yang tepat dan mental yang kuat, tak ada batasan bagi siapa pun untuk meraih prestasi.

“Setiap anak berhak punya mimpi dan saya ingin jadi bagian dari perjalanan itu,” tutupnya.(ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *