Daerah

Dari Sampah Jadi Listrik, Malang Raya Siap Jadi Percontohan Nasional

63
×

Dari Sampah Jadi Listrik, Malang Raya Siap Jadi Percontohan Nasional

Share this article
Rencana pembangunan PSEL (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik) di Malang Raya terus dimatangkan. Hasil rapat koordinasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menempatkan Kota Malang sebagai pusat pengelolaan PSEL yang nantinya akan menampung dan mengolah sampah dari tiga daerah yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Plt. Kepala DLH Kota Malang, Drs. Gamaliel Raymond Hatigoran, M.A.P., (tiga dari kiri) saat mendampingi Direktur Penanganan Sampah Ditjen PSLB3 KLH, Melda Mardalina. (foto: sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Rencana pembangunan PSEL (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik) di Malang Raya terus dimatangkan. Hasil rapat koordinasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menempatkan Kota Malang sebagai pusat pengelolaan PSEL yang nantinya akan menampung dan mengolah sampah dari tiga daerah yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan bahwa KLH menilai Kota Malang paling siap dalam menerapkan PSEL. Hal ini didasarkan pada progres pengolahan sampah yang sudah berjalan serta kesiapan lahan yang masih memadai.

“Dari pernyataan Pak Menteri, Kota Malang hampir selesai dalam proses pengolahan sampah. Untuk pemilihan lokasi resmi PSEL, akan dilakukan kajian lebih lanjut bersama Universitas Brawijaya,” ujar Wahyu, Selasa (19/8/2025), siang kemarin.

Ia menjelaskan, sesuai arahan Presiden RI, fasilitas PSEL diupayakan mulai dibangun tahun ini. Nantinya, tiga pemerintah daerah di Malang Raya akan bekerja sama dengan PLN sebagai pengguna energi listrik yang dihasilkan dari PSEL.

“Semua anggarannya ditanggung APBN. Kami masih menunggu penentuan lahan, sementara proses kajian lokasi sedang berjalan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wahyu menekankan bahwa aglomerasi Malang Raya berpotensi menjadi percontohan nasional. Selain karena ketersediaan lahan, produksi sampah di wilayah ini cukup tinggi sehingga memungkinkan PSEL dimanfaatkan secara optimal.

“Nanti juga akan ada peran Danantara, yakni badan khusus yang menangani pengolahan sampah,” jelasnya.

Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, menambahkan bahwa meskipun pengelolaan sampah di Malang Raya belum sepenuhnya teratasi, sudah ada progres positif.
.
“Kota Malang TPA-nya masih sangat luas, di Kabupaten Malang ada terobosan penanganan sampah dan di Kota Batu tinggal sedikit lagi yang belum terkontrol. Kami melihat keseriusan tiga kepala daerah, ditambah dukungan penuh dari Gubernur Jawa Timur, Bu Khofifah. Karena itu, KLH yakin Malang Raya bisa menjadi contoh nasional,” ungkap Hanif.

Ia menegaskan, lokasi PSEL nantinya akan ditentukan secara transparan melalui kajian resmi Universitas Brawijaya. Kajian tersebut juga akan membahas teknis pengiriman sampah dari TPS di masing-masing daerah ke pusat PSEL.

Dengan rencana pembangunan PSEL di Malang Raya, pemerintah pusat dan daerah menargetkan lahirnya sistem pengelolaan sampah modern yang tidak hanya menimbun, tetapi juga mengubah sampah menjadi energi dan produk bernilai tambah. Malang Raya diharapkan menjadi model nasional pengelolaan sampah terpadu berbasis energi terbarukan.
.
Sebelumnya, jajaran KLH bersama Pemerintah Kota Malang meninjau langsung TPA Supit Urang, salah satu lokasi yang menjadi pertimbangan pembangunan PSEL. Kunjungan itu dipimpin oleh Plt. Direktur Penanganan Sampah Ditjen PSLB3 KLH, Melda Mardalina, bersama Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Drs. Gamaliel Raymond Hatigoran, M.A.P.

Dalam tinjauan tersebut, KLH melihat sistem pengelolaan sampah yang sudah berjalan di TPA, mulai dari pemilahan, pengolahan organik menjadi kompos, hingga metode penimbunan.

Melda, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas TPA untuk menjawab tantangan timbulan sampah perkotaan, terutama dari kawasan perumahan.

“Kota Malang dan sekitarnya menghasilkan lebih dari 600 ton sampah per hari. Sebagian besar berasal dari rumah tangga dan perumahan. PSEL akan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi timbunan sekaligus menghasilkan energi listrik bagi masyarakat,” tegasnya. (mit) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *