Featured

Dari karyawan Fotokopi ke Ahli Permata: Perjalanan Inspiratif Anton Y Gemstone

256
×

Dari karyawan Fotokopi ke Ahli Permata: Perjalanan Inspiratif Anton Y Gemstone

Share this article
Dari karyawan Fotokopi ke Ahli Permata: Perjalanan Inspiratif Anton Y Gemstone
Anton Yuandik saat ditemui di Ruko Kauman Kepanjen, Kabupaten Malang.(foto:sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id – Tidak ada yang menyangka, pria sederhana asal Kranggan kelahiran 1989 ini akan menjadi salah satu pedagang batu permata paling dipercaya di wilayah Malang Raya.

Anton Yuandik, yang kini akrab disapa Anton Permata, memulai kariernya bukan dari dunia permata, melainkan sebagai karyawan fotokopi di Kota Batu.

“Saya dulu cuma bantu-bantu jaga mesin fotokopi, tapi mimpi saya lebih besar dari itu,” ujar Anton dengan senyum mengenang masa awalnya.

Lulusan SMK jurusan teknik mesin ini menjalani hari-hari sebagai karyawan biasa dengan penghasilan pas-pasan. Namun semangat belajar dan rasa ingin tahu membawanya pada dunia batu akik dan batu permata, yang saat itu sedang naik daun.

“Awalnya hanya lihat-lihat di lapak kaki lima, lama-lama saya mulai tertarik dan belajar mengenali jenis-jenis batu,” kenang Anton penuh semangat, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga :  Empat Jam Setelah Bocah 4 Tahun Diculik di Karangwidoro, Polisi Kejar Pelaku hingga Batu

Dengan modal keberanian dan tabungan seadanya, Anton mulai menjual batu secara kecil-kecilan. Ia belajar langsung dari para senior dan pengrajin, bahkan tidak malu untuk bertanya dan keliling ke berbagai pasar tradisional.

“Saya tidak malu mulai dari bawah, karena saya tahu ini bisa jadi jalan rezeki saya,” kata Anton yang kini sudah menekuni usaha ini selama 12 tahun.

Yang membedakan Anton dari pedagang batu pada umumnya adalah keberaniannya memberi garansi 100 persen keaslian. Ia mengusung slogan berani: “Terbukti palsu atau sintetis dan sebagainya, kami ganti 100 persen”.

Tidak hanya itu, setiap produk yang dijualnya selalu disertai memo atau sertifikat gemologi. “Kepercayaan pelanggan itu harga mati,” ujar Anton tegas.

Baca Juga :  Monumen Buto Kota Malang: Jejak Perlawanan Rakyat yang Terlupakan

Kini, bisnis batu permata Anton berkembang pesat. Ia tidak hanya menjual batu, tetapi juga menyediakan aksesoris dan batu presisius untuk kebutuhan kolektor dan perhiasan custom.

Pelanggannya datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan beberapa dari luar negeri. “Yang penting kita jujur dan konsisten, rezeki pasti mengikuti,” ungkap Anton.

Dari balik mesin fotokopi hingga bersinar di dunia permata, perjalanan hidup Anton Yuandik membuktikan bahwa mimpi besar bisa diraih oleh siapa saja yang tekun dan mau belajar.

“Jangan pernah remehkan awal yang kecil, karena dari situlah saya menemukan jalan hidup,” tutup Anton, penuh rasa syukur.(ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *