Sudutkota.id – Cuaca ekstrem di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang berubah cepat dari panas menyengat ke hujan deras terus menjadi tantangan serius bagi para peternak ayam broiler, terutama di Kecamatan Mojowarno.
Perubahan suhu drastis ini membuat ayam rentan stres, nafsu makan turun, hingga berpotensi menyebabkan gagal panen apabila manajemen kandang tidak dikelola secara ketat.
Samsul Ma’arif, peternak ayam broiler di Desa Grobogan, Mojowarno, mengaku perubahan cuaca dalam beberapa pekan terakhir memaksa peternak bekerja lebih disiplin mengatur suhu kandang.
“Cuaca sekarang sulit ditebak. Pagi sampai siang panas terik, kandang seperti oven. Tiba-tiba sore hari hujan lebat, suhu langsung drop. Kalau kita lengah, ayam mudah stres, nafsu makan turun, dan paling ditakutkan kematian mendadak,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Di kandangnya, Samsul memelihara sekitar 4.400 ekor ayam broiler umur 18 hari dengan bobot rata-rata satu kilogram. Dalam kondisi normal, hasil panen bisa mencapai 10 ton. Peternakan tersebut bermitra dengan sebuah perusahaan kemitraan budidaya broiler.
Dan untuk menjaga suhu dan kelembapan kandang tetap stabil di tengah cuaca ekstrem Jombang, para peternak menerapkan berbagai langkah teknis.
“Ya mulai dari mengoptimalkan ventilasi dan sirkulasi udara, memastikan kipas blower serta cooling pad bekerja maksimal, membuka sisi kandang untuk model open house saat cuaca panas, mengatur tirai kandang sesuai kondisi cuaca, sampai melakukan fogging untuk menurunkan suhu melalui evaporasi,” jelas Samsul.
Selain itu, kepadatan populasi ayam juga disesuaikan dengan umur ternak agar suhu mikro di dalam kandang tidak meningkat. Jadwal pemberian pakan digeser ke waktu-waktu yang lebih sejuk.
“Kami memberi pakan pagi buta dan sore hari. Saat suhu lebih sejuk, ayam lebih lahap makan, sehingga kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi,” tambahnya.
Peternak juga memasang termometer di beberapa titik kandang untuk memantau perubahan suhu setiap saat. Langkah ini membantu mereka mengambil tindakan cepat ketika terjadi lonjakan atau penurunan suhu mendadak.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Moh. Saleh, mengimbau para peternak broiler agar lebih cermat mengelola kandang selama cuaca ekstrem.
“Peternak ayam broiler di Jombang, terutama di sentra produksi seperti Mojowarno, harus cerdas membaca cuaca. Investasi sistem ventilasi yang baik dan manajemen kandang yang teliti adalah harga mati untuk mencegah gagal panen di musim tidak menentu seperti sekarang,” tegasnya.




















