Clandestine laboratory Terbesar Ditemukan di Kota Malang, Kota Batu Dikhawatirkan…

0
Alat bukti yang diamankan Polri dari sebuah rumah yang dijadikan Clandestine laboratory di Kota Malang.
Advertisement

Sudutkota.id – Beberapa hari yang lalu, Bareskrim Polri telah melakukan penggerebekan sebuah rumah di Kota Malang, yang dijadikan clandestine laboratory atau tempat pembuatan narkoba. Bahkan, clandestine laboratory atau klandestin laboratorium ini disebut terbesar di Indonesia.

Jika di Malang ditemukan pabrik narkoba, lantas bagaimana dengan Kota Batu? Kota di Jawa Timur yang menjadi salah satu tujuan wisatawan atau berlibur.

Kepala BNN Kota Batu Wahjudi Santoso mengatakan bahwa, Kota Batu merupakan daerah perlintasan. Perlintasan yang dimaksudkan adalah ketika penyalahguna atau pemakai berasal dari daerah lain namun digunakan di Kota Batu.

“Apalagi kota Batu sebagai jujugan wisata, niscaya mobilitas masyarakat keluar dan masuk Kota Batu sangat tinggi. Dikhawatirkan selain menjadi daerah penyebaran juga menjadi daerah lalu lintas barang terlarang,” tuturnya.

Oleh sebab itu, terhadap peredaran yang merajalela tersebut sebelumnya memang harus bersama-sama komitmen memahamkan dulu kepada masyarakat, tentang bahaya secara medis, hukum, psikologi serta dampak buruk ke generasi muda dari adanya pengaruh narkoba.

Ia mencontohkan salah satu kasus yang ditangani oleh BNN Kota Batu, dan berhasil diungkap di BNN Provinsi Jatim beberapa waktu lalu dengan barang bukti ganja lebih dari 1 Kilogram.

“Kota Wisata Batu ini terus diberikan atensi pencegahan. Sebagai daerah jujugan, masyarakat perlu membentengi diri dari pengaruh penyalahgunaan narkoba dan peredarannya,” katanya.

Sehingga saat ini BNN masih terus berupaya lebih banyak melibatkan program intervensi berbasis masyarakat serta anggota yang melakukan komunikasi dan penelusuran. Kemudian jika terdapat kecurigaan kepada beberapa oknum pelaku wisata hingga pengunjung, maka akan segera ditangani dan dilakukan tes urine.

“Deteksi dini tetap kita lakukan. Prinsipnya di lapangan terus komunikasi ke yang membidangi. Di beberapa wisata (destinasi) untuk saling kerja sama dan komitmen. Kalau menemukan informasi kita ambil kita amankan untuk diasesmen dan dilakukan tes urine,” pungkasnya. (Dn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here