Daerah

Cegah Krisis Air, Pemkot Batu Petakan Sumber Air dan Upayakan Revitalisasi Jaringan

14
×

Cegah Krisis Air, Pemkot Batu Petakan Sumber Air dan Upayakan Revitalisasi Jaringan

Share this article
Cegah Krisis Air, Pemkot Batu Petakan Sumber Air dan Upayakan Revitalisasi Jaringan
Perbaikan jaringan pipa air bersih yang tengah dilakukan Perumda Among Tirto Kota Batu.(foto:sudutkota.id/rsw)

Sudutkota.id – Menurunnya debit air di sejumlah wilayah di Kota Batu membuat warga mulai khawatir. Terutama di kawasan Desa Pendem dan Desa Oro-oro Ombo yang masuk zona merah atau wilayah sulit air.

Menyikapi kondisi tersebut, Wali Kota Batu, Nurochman, langsung mengambil langkah antisipatif. Ia memerintahkan Perumdam Among Tirto dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memetakan ulang semua sumber mata air di Batu.

Mulai dari hulu hingga kawasan padat penduduk, seluruh titik air akan dipetakan ulang, mana yang masih kuat, mana yang mulai menurun debitnya, hingga mana yang perlu penanganan segera.

“Kami harus bergerak cepat. Jangan sampai masyarakat Kota Batu kekurangan air bersih,” tegas Cak Nur, sapaan akrabnya, Selasa (4/11/2025).

Dari hasil pemetaan itu, Pemkot ingin tahu secara pasti kondisi setiap sumber air. Jika ada yang debitnya kecil, dilakukan pendalaman. Jika ada yang meluber ke sungai tanpa dimanfaatkan, akan dialirkan ke tandon cadangan sebagai tambahan suplai air bersih.

Selain soal sumber, perhatian juga mengarah ke jaringan distribusi. Banyak pipa milik Perumdam yang masih peninggalan lama, bahkan ada yang sejak masa Belanda. Kondisi itu membuat aliran air tak maksimal, terutama ke wilayah tinggi.

“Rata-rata instalasi sudah tua, jadi memang perlu investasi jaringan baru. Kita sudah bicara dengan provinsi dan kementerian supaya ini bisa dipercepat,” kata Cak Nur.

Tak hanya itu, ia menyoroti pentingnya memiliki blueprint pengelolaan air bersih, sesuatu yang hingga kini belum dimiliki Kota Batu. Dokumen itu akan menjadi arah kebijakan dan panduan pengambilan keputusan di masa depan.

“Dulu waktu saya di DPRD sudah saya tanyakan soal ini. Sekarang, saya minta disusun. Kita juga kerja sama dengan perguruan tinggi dan Jasa Tirta 1 untuk riset dan pemetaan ilmiah. Targetnya, tahun 2026, semua peta sumber air dan rencana pengelolaan rampung agar kebijakan bisa dijalankan lebih presisi,” katanya.

Beberapa waktu lalu, Direktur Perumdam Among Tirto, Achmad Yusuf, mengakui tantangan di lapangan cukup berat. Distribusi air di Batu masih sangat bergantung pada gravitasi, membuat wilayah dengan elevasi tinggi sering kesulitan air.

“Kami terus upayakan revitalisasi jaringan dan pipa distribusi supaya pasokan lebih stabil. Banyak pipa lama yang sudah rapuh, jadi memang butuh modernisasi jaringan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *