Daerah

Budaya dan Seni Hidup di Toyomarto, Grand Opening Arca Rupa Pikat Perhatian Warga

163
×

Budaya dan Seni Hidup di Toyomarto, Grand Opening Arca Rupa Pikat Perhatian Warga

Share this article
Budaya dan Seni Hidup di Toyomarto, Grand Opening Arca Rupa Pikat Perhatian Warga
Sumito, S.H. (Kepala Desa Toyomarto), Prof. Dr. Hajar Pemadi, M.A (Hons) di pembukaan Arca rupa.(foto:sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id – Suasana penuh semangat dan nuansa budaya kental terasa saat Grand Opening Arca Rupa digelar di kawasan wisata sumber mata air Pentungansari, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Minggu (29/6/2025).

Kegiatan ini menjadi ruang temu lintas komunitas seni, budaya, dan kerajinan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dari dalam maupun luar daerah.

“Kami menyambut baik kegiatan ini karena menghidupkan ruang budaya di desa,” ujar Sumito, S.H., kepala Desa Toyomarto, Minggu (29/6/2025).

Acara ini merupakan kolaborasi antara seniman, budayawan, dan pengrajin lokal yang diprakarsai oleh kelompok seni Tarkam (Teras Kampung).

Berawal dari inisiatif kecil yang dilakukan dari rumah ke rumah, kini gagasan tersebut menjelma menjadi pameran seni lukis terbuka yang menampilkan karya putra-putri daerah dari Toyomarto dan sekitarnya.

“Awalnya datang dari warga, dari rumah ke rumah, dan kami dukung sepenuhnya,” ungkapnya.

Arca Rupa bukan hanya sekadar pameran seni, melainkan ruang hidup yang menyatukan berbagai ekspresi artistik dan orasi budaya. Selama acara berlangsung, panggung budaya dipenuhi oleh orasi dari tokoh-tokoh penting, serta pertunjukan yang memperkuat identitas lokal dan keberagaman ekspresi warga.

“Kami ingin desa ini punya warna sendiri lewat karya anak-anak mudanya,” kata Sumito.

Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh penting, di antaranya Wellem, S.Sos (Plt Camat Singosari), Sumito, S.H. (Kepala Desa Toyomarto), Prof. Dr. Hajar Pemadi, M.A (Hons) dari BUMDes Toyomarto, serta perwakilan dari Joko Roro Kabupaten Malang.

Tak ketinggalan, Pokdarwis, PKK, UMKM lokal, pengrajin batik, dan seniman dari berbagai daerah termasuk Ambarawa dan maestro seni Koboe Sarawan turut memeriahkan acara.

“Kehadiran mereka menambah semangat dan membuka jaringan seni yang lebih luas,” jelasnya.

Menurut Sumito, kegiatan ini membuka peluang besar bagi seniman muda lokal untuk kembali tumbuh dan berekspresi. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan mendapatkan dukungan lebih luas, termasuk dari desa dan lembaga kebudayaan.

“Harapan kami, anak-anak muda Toyomarto bisa tumbuh dari ruang seperti ini,” katanya.

Meski saat ini belum tersedia fasilitas khusus untuk menampung kegiatan seni secara rutin, pihak desa berkomitmen untuk memberikan ruang lebih layak ke depannya. Pemerintah desa berencana menjadikan kegiatan ini sebagai pemantik inisiatif komunitas lainnya.

“Yang hari ini belum ada tempatnya, nanti akan kita wadahi bersama-sama,” ujar Sumito.

Dengan semangat gotong royong dan cinta budaya, acara ini menjadi bukti bahwa kesenian bukan hanya urusan kota besar. Di desa pun, seni bisa hidup dan menumbuhkan kebanggaan tersendiri.

“Kami terima dengan tangan terbuka, karena ini gerakan dari warga untuk warga,” tutup Kades Toyomarto, Sumito, S.H.(ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *