Daerah

Biar Nggak Bingung Saat Panik: Polisi Kota Batu Tempel Stiker 110 Sampai ke Warung dan Masjid

55
×

Biar Nggak Bingung Saat Panik: Polisi Kota Batu Tempel Stiker 110 Sampai ke Warung dan Masjid

Share this article
Biar Nggak Bingung Saat Panik: Polisi Kota Batu Tempel Stiker 110 Sampai ke Warung dan Masjid
Anggota Polres Batu turun ke lapangan untuk mensosialisasikan call center 110 sampai ke warung-warung dan sejumlah titik keramaian.(foto:dok. polres batu)

Sudutkota.id – Apa yang akan Anda lakukan saat melihat kecelakaan, pencurian, atau ada orang mencurigakan mondar-mandir di sekitar rumah. Sebagian orang mungkin masih panik, bingung harus menghubungi siapa?

Disinilah Polres Batu ingin hadir lebih dekat, bahkan lewat stiker kecil yang kini mulai banyak ditemui di warung kopi, papan pengumuman balai desa, hingga tiang pos parkir kawasan wisata.

Sejumlah anggota Samapta Polres Batu bersama jajaran Polsek turun langsung ke lapangan. Mereka tidak datang dengan operasi besar-besaran, tapi membawa ratusan stiker Call Center 110 dan selembar pamflet. Sasarannya jelas, tempat ramai, lokasi wisata, dan perkampungan warga.

“Jangan tunggu sampai darurat baru bingung. Nomor 110 ini gratis, bisa dipakai siapa pun untuk lapor kejadian penting ke polisi. Kita ingin masyarakat tahu bahwa bantuan cepat itu bisa diakses dari mana saja,” ujar Kasat Samapta AKP Giyanto mewakili Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata.

Baca Juga :  Pemimpin Papua Nugini Tolak Keras Pernyataan Biden Sebut Kanibalisme di Negaranya

Pemasangan stiker dilakukan di berbagai lokasi strategis. Di kawasan Bumiaji, petugas menyebar ke Coban Talun, Selecta, area petik apel, dan titik wisata lain yang ramai dikunjungi warga lokal maupun pelancong.

Stiker ditempel di tempat yang mudah dilihat, seperti warung, tempat parkir, pos penjagaan, hingga dinding toilet umum. Tapi kegiatan ini tak berhenti di lokasi wisata.

Anggota Polsek Bumiaji dan personel lainnya juga menyambangi rumah-rumah warga, masjid, balai desa, dan perkantoran. Di sana, mereka tak hanya menempel stiker, tapi juga berdialog langsung dengan warga soal pentingnya layanan 110.

“Kami edukasi juga. Biar masyarakat paham kapan saatnya menelepon 110, dan jangan digunakan untuk iseng. Ini bukan nomor hiburan,” tegas AKP Giyanto.

Layanan 110 sendiri merupakan sistem tanggap darurat nasional yang dibuat Polri. Siapa pun bisa menggunakannya untuk melapor tindak kriminal, kecelakaan, atau kondisi darurat lain yang membutuhkan kehadiran polisi secara cepat. Tak perlu pulsa, tak perlu aplikasi. Cukup tekan 110.

Baca Juga :  Pj Iwan Kurniawan Ajak Pimpinan DPRD Baru Wujudkan Kota Malang yang Lebih Baik

Upaya Polres Batu ini selaras dengan program Polri Presisi Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan. Tapi lebih dari sekadar jargon institusi, kegiatan ini menunjukkan satu hal sederhana: negara hadir, bahkan lewat stiker kecil di dinding warung.

“Kalau masyarakat tahu harus menghubungi siapa ketika darurat, maka rasa aman akan lebih mudah dibangun. Polisi bukan hanya hadir saat razia, tapi juga saat masyarakat benar-benar butuh bantuan,” tutup Giyanto.

Kini, jika Anda sedang ngopi di warung dekat ladang apel atau beristirahat di musala area wisata, coba tengok sekitar. Bisa jadi, stiker kecil dengan angka 110 di sana adalah jembatan pertama antara Anda dan pertolongan saat darurat datang tanpa aba-aba.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *