Sudutkota.id – Fenomena alam tak terduga terjadi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Sumber mata air yang usianya sudah ratusan tahun, diketahui tiba-tiba mengering. Akibatnya, ribuan warga desa mengalami krisis air
Kejadian tak wajar ini sempat viral di media sosial Group Facebook Donomulyo Story. Diketahui sumber air Umbul Sengkaring yang selama ini menjadi tumpuan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih, tiba-tiba debit airnya terus berkurang. Bahkan, pada Minggu (22/9), air di lokasi sumber kering total.
Menurut warga sekitar, kejadian ini terbilang sangat langka. Karena belum pernah terjadi dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Warga lokal dan tim relawan masih mencari penyebab utama dari fenomena ini.
Endri Cahyono salah seorang relawan Malang Selatan mengatakan, timnya telah melakukan serangkaian tindakan untuk memahami situasi ini. Salah satu langkahnya dengan menguras sisa air di Umbul Sengkaring, hingga habis. Ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan adanya kebocoran.
“Untuk kebocorannya masih akan lihat nanti, karena titik (mata air) pusatnya berada di dalam gua, yang letaknya sekitar 100 meter dari titik dimana masyarakat biasa mengambil air.” ujar Endri.
Tim Relawan juga menemukan adanya retakan tanah di sekitar lokasi. Untuk itu mereka mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati. Mengingat kondisi tanah yang bisa memengaruhi aliran air dan keamanan lingkungan.
Sebagai langkah awal, alat darurat untuk penarikan air telah dipasang guna memastikan pasokan air bersih tetap tersedia bagi warga sekitar
Berdasarkan cerita warga lokal, sampai saat ini umurnya (sumber mata air) sudah 100 tahun. Dan mereka belum pernah mengalami mata air ini berkurang seperti sekarang,” bebernya.
Penurunan debit air terjadi dengan cepat. Dalam waktu hanya satu jam. Ketinggian air di Umbul Sengkaring berkurang antara 15 hingga 20 cm. Hingga Hari Minggu kemarin, tim relawan mencatat penurunan yang lebih drastis. Bahkan saat ini airnya sudah kering.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bagi sekitar 15 ribu warga yang menggantungkan hidup mereka pada sumber air Umbul Sengkaring.
Diketahui, air bersih dari sumber ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari warga di tiga desa. Warga berharap pemerintah setempat segera turun tangan untuk membantu menangani masalah ini.
“Harapan masyarakat terhadap pemerintah setempat adalah agar mereka turut aktif, karena air bersih ini sangat penting sebagai sumber penghidupan bagi masyarakat di tiga desa,” ujar Endri.
Di bagian lain, Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, mulai Sabtu (21/9) pihaknya sudah mendistribusikan 5.000 hingga 15.000 liter air bersih ke Desa Tulungrejo yang mengalami krisis air.
“Jadi mulai kemarin hari Sabtu hingga Minggu ini, kami distribusikan air bersih ke warga desa Tulungrejo yang terdampak mengeringnya Sumber Umbul Sengkaring,” tandasnya.(Mt)