Berniat Memadatkan Urukan Bekas Sumur, Seorang Kakek Tewas Tertimbun Tanah

0
Salah seorang relawan saat mengevakuasi tubuh korban dari dalam bekas sumur.(foto:sudukota.id/Mt)
Advertisement

Sudutkota.id – Malang menimpa seorang kakek bernama Suprastowo Woerradi Poetra (70), warga Jalan Letjen Sutoyo V, Kelurahan/Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Ia ditemukan meninggal akibat terperosok dan tertimbun tanah urukan bekas sumur miliknya, pada Sabtu (14/12/2024).

Diungkapkan Uut (50), salah seorang relawan tangguh Kelurahan Lowokwaru, sekitar pukul 10.00 WIB, korban diketahui sedang melakukan pengurukan tanah ke bekas sumur miliknya. Yang lokasinya berada di samping teras depan rumahnya.

“Dua hari sebelumnya, bekas sumur yang lama ditutup. Karena mengalami ambles sedalam 1,5 meter. Kemudian oleh korban dipanggilkan tukang, untuk menguruk sumur lama tersebut,” ujar Uut, Sabtu (14/12/2024).

Selanjutnya, pada Sabtu pagi korban mengecek sumur yang sudah diuruk tanah tersebut. Namun tanah urukan mengalami ambles sedalam sekitar 10 hingga 20 cm. Mengetahui kondisi itu, korban bermaksud memadatkan lagi sambil menambah tanah urukan ke bekas sumur itu.

Sambil disirami air, korban menginjak-injak tanah urukan itu dengan maksud untuk memadatkan. Namun tanpa diduga, tiba-tiba korban terperosok ke dalam bekas sumur tersebut. Hingga tertimbun tanah urukan sedalam sekitar 7 meter.

Saat peristiwa itu terjadi, isteri korban sedang berada dalam rumah. Kemudian mendengar suara teriakan korban minta tolong.

Mengetahui suaminya terperosok dan tertimbun tanah urukan di dalam sumur, isteri korban langsung meminta tolong ke warga sekitar. Selanjutnya melaporkan ke Ketua RW setempat.

Purwo (62), Ketua RW 06 mengatakan, dirinya mendapatkan laporan dari warganya, bahwa Pak Totok sapaan akrab korban, terpeosok ke dalam bekas sumur lama yang sudah diuruk.

“Sekitar pukul 10.30 WIB, saya langsung ke lokasi dan melihat tanah urukan yang menimbun tubuh korban di dalam bekas sumur itu,” terangnya.

Setelah tahu kondisinya, Purwo langsung menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Damkar Kota Malang dan Polsek Lowokwaru.

“Sekitar pukul 10.45 WIB, petugas yang datang ke lokasi langsung melakukan pembersihan tanah urukan di dalam sumur setebal 2 meter. Baru sekitar pukul 11.30 WIB, kepala korban terlihat dan korban dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.

Karena kondisi hujan dan tanah di sekitar lokasi masih labil, membuat proses evakuasi korban memakan waktu hampir 5 jam.

“Proses evakuasi terhadap korban membutuhkan waktu hampir 5 jam. Petugas harus menaikkan terlebih dahulu tanah urukan yang menimbun tubuh korban dari dalam sumur mengunakan timba air,” kata Kapolsek Lowokwaru Kompol Anton Widodo melalui Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdisnto.

Sekitar pukul 15.55 WIB, tim evakuasi berhasil menaikan tubuh korban dari sumur. Pihak keluarga tidak berkenan jenazah korban dibawa ke kamar jenasah RSSA Kota Malang untuk dilakukan visum.

“Keluarga menghendaki jenasah korban untuk segera disucikan dan segera dimakamkan. Pihak keluarga membuat surat pernyataan dan menganggap kejadian ini sebagai musibah,” pungkasnya.(Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here