Sudutkota.id – Fenomena cuaca ekstrem kembali menunjukkan dampaknya di wilayah Kabupaten Malang. Hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang menerjang Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Sabtu (20/12/2025), menyebabkan belasan rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari genteng berjatuhan hingga atap rumah beterbangan.
Peristiwa tersebut terjadi sejak siang hingga sore hari. Berdasarkan laporan resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, hujan deras mulai mengguyur wilayah Singosari sekitar pukul 13.30 WIB dan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Kondisi semakin berbahaya ketika angin kencang menyertai hujan, memicu kerusakan pada sejumlah bangunan milik warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan bahwa dampak kerusakan mulai teridentifikasi pada sore hari setelah cuaca berangsur reda.
“Sekitar pukul 17.35 WIB kami menerima informasi dari perangkat Desa Purwoasri terkait adanya rumah warga yang rusak akibat hujan deras dan angin kencang. Tim langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan awal dan pendataan,” ujar Sadono, Sabtu malam.
Hasil pendataan sementara BPBD menunjukkan bahwa kerusakan rumah warga tersebar di Dusun Gebyak, Desa Purwoasri, tepatnya di tiga RT dalam satu RW. Mayoritas kerusakan terjadi pada bagian atap rumah, baik genteng, asbes, maupun rangka baja ringan yang tidak mampu menahan terpaan angin kencang.
Di RT 01 RW 05, sedikitnya delapan rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Genteng rumah warga jatuh dan berserakan, berpotensi membahayakan penghuni jika hujan dan angin kembali terjadi.
Sementara itu, dampak cukup parah terjadi di RT 02 RW 05. Beberapa rumah mengalami kerusakan berat, seperti atap baja ringan yang diterbangkan angin di atas dua kamar tidur, atap asbes pecah, hingga satu rumah yang dapurnya rusak akibat tertimpa pohon waru yang tumbang.
Kerusakan juga terjadi di RT 03 RW 05, di mana empat rumah warga mengalami kerusakan pada atap genteng yang sebagian runtuh akibat tidak mampu menahan tekanan angin.
“Total ada belasan rumah terdampak. Untuk sementara kerugian materiil kami perkirakan mencapai sekitar Rp 50 juta,” jelas Sadono.
Meski kerusakan cukup signifikan, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut. Namun demikian, kondisi ini tetap menjadi peringatan serius mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Malang Raya.
Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Kabupaten Malang bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat desa langsung melakukan sejumlah upaya di lapangan.
“Langkah yang kami lakukan antara lain mendatangi lokasi kejadian, berkoordinasi dengan perangkat desa, melakukan pendataan detail, serta memasang terpal pada rumah-rumah yang mengalami kerusakan cukup berat agar tetap bisa dihuni sementara,” terang Sadono.
Selain itu, laporan resmi juga telah disampaikan ke komando atas dan instansi terkait sebagai bahan tindak lanjut penanganan pascabencana.
Kejadian ini kembali menegaskan ancaman serius cuaca ekstrem di penghujung tahun. BPBD Kabupaten Malang mengimbau masyarakat agar tidak menganggap remeh hujan deras yang disertai angin kencang, karena berpotensi menimbulkan kerusakan bahkan korban jiwa.
“Warga diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras dan angin kencang terjadi dalam durasi lama. Segera laporkan jika ada kondisi darurat agar dapat segera ditangani,” pungkas Sadono.




















