Sudutkota.id- Mochammad Anton atau yang akrab dipanggil Abah Anton siap meramaikan bursa Pilwali Kota Malang pada November tahun ini dengan dukungan relawan muda yang dikenal sebagai Sahabat Muda Abah Anton (Sabda Abah).
Sabda Abah mendeklarasi diri untuk mendukung dan menenangkan Abah Anton untuk merebut N1 dalam Pilkada Kota Malang 2024.
Acara deklarasi yang dihadiri oleh kurang lebih 125 perwakilan relawan dari 5 kecamatan di Kota Malang itu diadakan pada Senin (29/7), dan juga di hadiri langsung oleh Abah Anton dan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Hikmah Bafaqih.
Koordinator Sabda Abah, Imam Sayuti mengatakan, deklarasi ini merupakan bentuk komitmen sebagai relawan untuk pemenangan Abah Anton dalam perebutan kursi N1.
“Kami berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada Abah Anton sebagai calon Walikota Malang Periode 2024-2029. Ini kewajiban generasi milenial dan Gen Z untuk mengawal pesta demokrasi itu,” ucapnya.
Menurut Imam, Sabda Abah siap bergerilya untuk memenangkan Abah Anton, karena melihat Abah Anton ini figur yang mampu melakukan pembangunan Kota Malang lebih baik dan maju lagi. Sehingga Kota Malang ke depan siap menyambut Indonesia Emas.
“Rekam jejak Abah Anton yang dinilai telah banyak mengisi pembangunan di Kota Malang menjadi salah satu alasan dukungan ini diberikan,” ucapnya.
Imam juga mengatakan, Sabda Abah juga telah berkonsolidasi dengan seluruh unsur yang ada di 5 kecamatan. Tujuannya untuk membentuk koordinator di setiap kecamatan.
”Kami akan terus mengembangkan pembentukan relawan yang nantinya akan mampu menambah suara dan memenangkan Abah Anton,” sambungnya.
Sementara itu, dalam sambutannya ,Abah Anton menyampaikan bahwa pemuda harus berani mengambil peran-peran strategis dalam mengawal isu-su kebangsaan, seperti terlibat aktif dalam memberikan rekomendasi perumusan kebijakan kepada para pemimpin baik nasional maupun daerah.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hj.Hikmah Bafaqih selaku pembina Sabda Abah, akan banyak ruang-ruang partisipasi dan kolaborasi yang terbuka untuk para pemuda di Kota Malang. Pemuda bisa turut serta sebagai aktor dalam mengawal isu-isu lokal.
“Pemuda itu sudah bukan lagi sebagai representatif kehadirannya saja, tetapi menjadi mainstream, aktor utama dalam aktivitas politik dan demokrasi. Sehingga pemuda harus mengambil posisi strategis yang saling mutual, saling mendukung, dan interdependen dengan pemerintah,” pungkasnya. (Mt)