Gelar Nobar Debat Calon Gubernur Jatim, PDI Perjuangan Kabupaten Malang Yakin Menangkan Jagonya Hingga 70 Persen Suara

0
Darmadi, ketua Tim Pemenangan Paslon SaLaf saat membekali kader dalam acara Nobar debat Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jatim bersama PAC Kecamatan Tumpang.(foto:sudutkota.id/SW)
Advertisement

Sudutkota.id – Upaya mendongkrak elektabilitas pasangan calon (Paslon) yang diusung dalam Pemilukada serentak 2024 terus digenjot jajaran struktural PDI Perjuangan Kabupaten Malang. Bahkan Mereka menargetkan bisa menang hingga 70 persen suara.

Hal ini seperti yang terungkap dalam acara Nonton Bareng (Nobar) debat Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur bersama Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Tumpang, Jumat (18/10) malam, di Shila Tirta Tumpang.

Ketua Pemenangan Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Malang Sanusi-Latifah (Salaf) Darmadi menyatakan, jajaran pengurus partai harus tegak lurus dengan instruksi partai.

“Tidak ada waktu lagi untuk gesekan, gegeran. Sudah waktunya untuk bersatu dalam satu barisan, dalam garis partai. Semua gerakan harus terpimpin lewat partai,” tegas Darmadi dihadapan ratusan kader PDI Perjuangan se-Kecamatan Tumpang.

Diterangkannya, elektabilitas Paslon SaLaf sudah mencapai 87 persen. Meski demikian harus terus didongkrak untuk mencapai angka 90 persen. Khususnya di wilayah Kecamatan Tumpang.

“Harus yakin Sanusi-Latifah akan menang, kenapa yakin, dulu Abah Sanusi lawan Latifah dengan selisih suara tidak banyak. Tapi sekarang mereka bergabung. Maka untuk saat ini perolehan suara akan bisa lebih dari 80 persen,” tandas Darmadi.

Tak hanya menargetkan kemenangan untuk pasangan SaLaf. Namun PAC Tumpang kata Darmadi harus juga memenangkan Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur yang diusung PDI Perjuangan Risma-Gus Hans.

“Untuk di Tumpang pasangan Risma-Gus Hans juga harus menang 90 persen. Meski yakin, tapi jangan terlalu tinggi. Bisa mencapai 70 persen sudah luar biasa,” imbuh Ketua sementara DPRD Kabupaten Malang ini.

Masih menurutnya, dalam kampanye lawan masih menjelek-jelekkan Abah Sanusi. Tapi yang perlu diingat, jika Abah Sanusi sudah berbuat. Terutama di bidang infrastruktur.

“Tapi memang masih belum 100 persen, ini karena Abah Sanusi tidak menjabat full 5 tahun. Karena belum selesai masa jabatan sudah harus berakhir. Selain itu karena ketika menjabat juga terpotong masa covid. Jadi praktis mulai membangun mulai 2022,” ujar Darmadi.(SW)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here