Diduga Sering Linglung, Nenek Asal Bantur Malang Tewas Disambar Kereta Api

0
Korban saat dievakuasi. (foto: istimewa)
Advertisement

Sudutkota.id- Jalur rel kereta api kereta api Ngebruk-Kepanjen memakan korban. Seorang nenek bernama Misna (64) warga Dusun Krajan  RT.10 RW.02 Desa Karangsari, Kecamatan  Bantur, Kabupaten Malang tewas setelah disambar kereta api.

Kapolsek Kepanjen, AKP Much. Lutfi mengungkapkan korban ditemukan di area persawahan usai disambar KA Penataran pada Senin malam (23/9) pukul 18.34 WIB.

“Korban tertabrak KA Penataran di jalur Rel Kereta Api KM 69 + 600/400 petak jalan Ngebruk – Kepanjen, Kelurahan Cepokomulyo,  Kecamatan Kepanjen dan dilaporkan sekitar pukul 19.30 WIB” ungkapnya saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (24/9).

Menurut Lutfi, kejadian itu diketahui setelah Masinis KA Penataran dengan No.KA 438A No.Lokomotif: CC 2039810 jurusan Blitar – Surabaya menelepon petugas Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) yang saat itu bertugas, Anggriya Rangga Siwi bahwa telah terjadi kecelakaan antara KA Penataran yang dikemudikannya dengan seorang korban perempuan sebelumnya terlihat duduk di atas rel kereta api.

“Informasi dari Masinis Umar Sanjaya dan Assisten Masinis Dita Iwan Tri Setiawan bahwa saat melintas di TKP melihat ada seseorang perempuan yang sedang duduk di atas rel,” sambungnya.

Mengetahui hal itu, dari jarak +- 100 meter masinis membunyikan klakson, namun setelah klakson dibunyikan berkali-kali ternyata korban tidak segera beranjak dari duduknya sehingga terjadi kejadian nahas tersebut.

“Korban kemudian terpental ke areal persawahan di sisi timur rel yang berjarak +- 5 meter dari rel KA dan meninggal dunia setelah mengalami luka robek pada kepala sebelah kiri, tangan kiri patah, dan kaki kanan patah,” beber Lutfi

Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Kepanjen untuk dilakukan otopsi. Namun pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan tindakan baik visum maupun otopsi terhadap jenazah, karena pihak keluarga menyadari kejadian tersebut sebagai musibah lantaran korban diketahui sudah pikun serta sering linglung.

“Pihak keluarga korban membuat surat pernyataan penolakan visum atau otopsi dengan diketahui oleh Kades Karangsari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang,” pungkasnya. (Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here