Sudutkota.id – Satib (63), warga Dusun Lambang Kuning, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, meregang nyawa saat dirawat di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Satib harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka parah di bagian kepala usai dianiaya Maryono (58), tetangga korban, saat nyekar atau ziarah di makam Mbah Kandank Dampit, pada Minggu (28/4/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
Siti Uswatun Hasanah, anak korban mengatakan, bahwa ayahnya dipukul pelaku menggunakan balok kayu di bagian kepala berkali-kali.
“Ayah saya dipukul sama balok kayu di bagian kepala berkali-kali dari belakang saat ayah lagi nyekar di punden Mbah Kandank,” ujarnya kepada wartawan saat berada di Kamar Jenazah RSSA Kota Malang, Senin (29/4/2024).
Bahkan, kata Siti, sebelumnya ayahnya pada 2021 lalu, pernah mengalami pembacokan dibagian kepala hingga mendapatkan 16 jahitan di kepalanya. Pelakunya juga sama, yaitu Maryono.
“Bahkan pelaku ini juga pernah melakukan penusukan terhadap tetangganya di bagian perut, itu terjadi tahun 2019. Kini hampir satu tahun pelaku keluar dari penjara. Dan mengulang kembali kemarin sore memukul ayah saya,” ungkapnya.
Kata Siti, pelaku usai melakukan penganiayaan kepada ayahnya, malah ketawa ketawa sambil bilang kepada salah satu tetangganya bernama Rizky, kalau telah melakukan pembunuhan terhadap seseorang di Makam Mbah Kandank.
“Jangan panggil nama saya Maryono kalau ngak bisa menangkap, itu ada orang yang habis tak bunuh di makam Mbah Kandank, sambil tertawa terus pergi,” kata Siti menirukan ucapan Maryono.
Rizky yang mendapat omongan pelaku Maryono langsung mengecek ke lokasi bersama warga lain. Sesampai di lokasi, ternyata benar, korban diketahui tergeletak bersimbah darah di bagian kepala dalam dalam kondisi kritis. Korban langsung dilarikan ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang untuk mendapatkan perawatan.
“Sayang sekitar pukul 23.30 WIB, nyawa korban tak tertolong dalam perawatan di rumah sakit akibat luka parah dibagian tempurung kepalanya, korban meninggal dunia,” beber Rizky.
Sementara, Kapolsek Dampit AKP Bagus Wijayanarko saat dikonfirmasi awak media, membenarkan adanya penganiayaan berujung meninggal dunia.
“Benar mas, pelaku sudah diamankan tadi malam dan jenazah korban dirujuk ke Kamar jenazah RSSA Kota Malang untuk dilakukan otopsi,” pungkasnya.
Hingga artikel ini disusun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif pelaku penganiayaan itu. (Mt)