Daerah

Dishub Malang Terapkan Buka–Tutup di Jembatan Bailey, Larang Bus dan Truk Melintas

25
×

Dishub Malang Terapkan Buka–Tutup di Jembatan Bailey, Larang Bus dan Truk Melintas

Share this article
Rekayasa lalu lintas sistem buka-tutup di kawasan sekitar Jembatan Bailey. (Foto: Sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Setelah Jembatan Bailey resmi dibuka terbatas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang langsung menerapkan rekayasa lalu lintas untuk menjaga kelancaran sekaligus mencegah gangguan pada struktur jembatan. Kepala Dishub Kota Malang Wijaya Saleh Putra menegaskan bahwa pengaturan ini bersifat kondisional dan dapat berubah sesuai situasi di lapangan.

Wijaya menjelaskan bahwa jembatan sementara ini hanya memiliki kapasitas satu mobil dalam satu waktu. Karena itu Dishub menerapkan rekayasa buka–tutup bagi kendaraan roda empat.

“Rekayasa yang kita lakukan kondisional. Karena lebar jembatan hanya untuk satu mobil, maka kita berlakukan buka–tutup bergantian untuk roda empat,” jelasnya.

Sementara itu, kendaraan roda dua diperbolehkan melintas dengan alur mengalir karena ruang yang tersedia dinilai masih memadai.

Wijaya menegaskan bahwa bus dan truk dilarang total melintas di Jembatan Bailey, bukan hanya karena kecepatan atau risiko goyangan, melainkan karena beban tonase yang melebihi kapasitas jembatan dan jalan lingkungan.

“Ini jalan kelas 3, jalan lingkungan. Jadi ada batasan tonase. Bus dan truk tidak diperkenankan lewat, demi menjaga keawetan jembatan dan keselamatan warga,” tegasnya.

Untuk mencegah pelanggaran, Dishub sudah memasang rambu-rambu larangan kendaraan besar serta rambu pengarah di beberapa titik, termasuk sebelum masuk kawasan jembatan

Karena lalu lintas di kawasan Pelita cenderung meningkat pada malam hari, Dishub menempatkan petugas di wilayah itu untuk memastikan rekayasa buka–tutup berjalan lancar dan tidak terjadi antrean panjang.

Wijaya memberikan apresiasi kepada warga, terutama kelompok pemuda dan karang taruna, yang turut membantu pengaturan alur lalu lintas sejak jembatan Bailey mulai diujicobakan.

“Partisipasi warga sangat luar biasa. Teman-teman karang taruna ikut membantu pengaturan. Ini sangat berarti bagi kami,” ujarnya.

Dishub memastikan pengawasan dan evaluasi akan terus dilakukan setiap hari bersama DPUPR, kecamatan, dan perangkat kelurahan untuk memastikan jembatan tetap aman digunakan hingga jembatan permanen dibangun.

“Kami tetap memberikan arahan kepada warga tentang tata cara penggunaan jalur ini. Kita jaga bersama sampai jembatan permanen selesai dibangun,” tambah Wijaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *