Daerah

Normalisasi Aliran Kota, DPUPR Batu Dorong Gerakan Warga Hadapi Puncak Hujan

77
×

Normalisasi Aliran Kota, DPUPR Batu Dorong Gerakan Warga Hadapi Puncak Hujan

Share this article
Menjelang puncak musim penghujan, Pemerintah Kota Batu menempatkan agenda normalisasi aliran air sebagai prioritas utama. Dari sudut kota, geliat kerja bakti warga dianggap sebagai langkah paling efektif untuk mencegah genangan dan banjir yang mulai muncul kembali di beberapa kawasan Malang Raya.
Normalisasi yang dilakukan petugas DPUPR Kota Batu. (foto: Sudutkota.id/rsw)

Sudutkota.id– Menjelang puncak musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menempatkan agenda normalisasi aliran air sebagai prioritas utama.

Geliat kerja bakti warga dianggap sebagai langkah paling efektif untuk mencegah genangan dan banjir yang mulai muncul kembali di beberapa kawasan Malang Raya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Alfi Nurhidayat, menegaskan bahwa antisipasi bencana tidak hanya bergantung pada kesiapan pemerintah. Menurutnya, normalisasi harus dimulai dari lingkungan terkecil, karena aliran yang tersendat di permukiman menjadi pemicu utama genangan.

“Tenaga kami terbatas, tapi komitmen kami hadir di lapangan selalu ada. Normalisasi itu harus dimulai dari rumah dan lingkungan masing-masing,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).

Alfi menjelaskan bahwa sebagian besar sumbatan pada saluran air terjadi bukan karena curah hujan tinggi semata, melainkan akumulasi sampah rumah tangga, limbah pertanian, sedimentasi, hingga tumpukan bambu atau dahan yang terbawa arus.

“Jika dibiarkan kondisi ini membuat aliran air mudah meluap saat hujan turun mendadak. Apalagi pola cuaca yang makin tidak terduga juga memperkuat urgensi gerakan warga,” katanya.

Terlebih, jika mendung singkat bisa langsung berubah menjadi hujan deras, sementara beberapa titik bisa tiba-tiba tergenang akibat kiriman air dari daerah yang lebih tinggi. Di situasi seperti ini, kata Alfi, bukan waktunya mencari pihak yang salah, melainkan fokus mempercepat pembersihan jalur air.

“Jerja bakti warga merupakan wujud nyata pembangunan berbasis komunitas, sebuah pendekatan yang menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan pemeliharaan lingkungan. Normalisasi drainase di tingkat RT dan RW dianggap jauh lebih efisien karena masalah terbesar sering muncul dari saluran kecil yang kurang mendapat perhatian,” ucapnya.

Meski mendorong warga untuk proaktif, DPUPR memastikan tetap siap memberi dukungan penuh ketika penanganan membutuhkan perlengkapan khusus. Pemerintah membuka ruang bantuan alat berat seperti loader dan excavator secara gratis melalui mekanisme koordinasi yang ditentukan.

“Langkah itu disebut sebagai bentuk komitmen agar normalisasi berjalan cepat tanpa membebani warga. Upaya normalisasi bukan hanya respons musiman, melainkan strategi jangka panjang untuk mengembalikan aliran air kota ke kondisi ideal sebelum bencana datang,” tambahnya.

Pemulihan aliran ini menjadi penting karena Kota Batu memiliki karakter topografi yang memungkinkan air bergerak cepat dari dataran tinggi ke pusat permukiman.

“Yang paling penting itu memulihkan aliran sejak dini, bukan menunggu banjir terjadi. Kalau jalur air bersih, risikonya jauh berkurang. Dengan kolaborasi aktif antara pemerintah dan masyarakat, Kota Batu berharap dapat memasuki puncak musim penghujan dengan kesiapsiagaan yang lebih solid dan ancaman genangan yang semakin berkurang,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *