Pendidikan

UIN SATU Gandeng Sahabat Alam Indonesia Dorong Generasi Muda Jadi Garda Depan Penyelamatan Laut

109
×

UIN SATU Gandeng Sahabat Alam Indonesia Dorong Generasi Muda Jadi Garda Depan Penyelamatan Laut

Share this article
UIN SATU Gandeng Sahabat Alam Indonesia Dorong Generasi Muda Jadi Garda Depan Penyelamatan Laut
Mahasiswa Tadris Biologi UIN SATU Tulungagung peminatan konservasi kelautan sedang melakukan praktik rehabilitasi terumbu karang di Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang.(foto:sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id – Upaya penyelamatan ekosistem pesisir kembali mendapat energi baru setelah 35 mahasiswa Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, terjun langsung mengikuti praktik rehabilitasi terumbu karang di Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang.

Program ini menjadi bagian dari penguatan peminatan konservasi kelautan yang baru dibuka kampus tersebut.

Dalam kegiatan yang menggandeng komunitas lingkungan Sahabat Alam Indonesia itu, para mahasiswa diajak memahami secara langsung kompleksitas persoalan kerusakan laut.

Mulai dari penggunaan alat tangkap destruktif seperti bom dan potasium, perusakan karang untuk hobi akuarium, hingga ancaman ekologis berupa banjir, limbah tambak, sampah laut, dan pemanasan laut yang memicu pemutihan karang.

Lebih dari sekadar pembelajaran di ruang kelas, mahasiswa terlibat aktif dalam seluruh tahapan rehabilitasi.

Mereka membuat Bio Reef Ball berbahan beton, memilih bibit karang, melakukan pengeleman pada substrat, hingga memantau biota laut yang berinteraksi dengan media tersebut.

Pengalaman lapangan ini menjadi sarana penting untuk membangun pemahaman ekologis yang lebih kontekstual.

Dosen peminatan konservasi kelautan, Ikbar Salim Al Asyari, S.Kel., M.Sc, menjelaskan bahwa lokasi dipilih karena kondisi ekosistem pesisirnya yang relatif terjaga sehingga aman sebagai medan praktik mahasiswa.

“Ini pertama kalinya mahasiswa melakukan praktik lapangan khusus konservasi kelautan. Kondang Merak memiliki lanskap hutan pesisir dan laut yang masih ideal untuk pembelajaran,” ujarnya, Senin (17/11/2025).

Ikbar menekankan bahwa generasi Z harus mulai memandang laut sebagai sektor strategis masa depan, terutama terkait ketahanan pangan dan tantangan perubahan iklim.

“Kolaborasi dengan Sahabat Alam Indonesia membuka perspektif baru bagi mahasiswa tentang adaptasi perubahan iklim dan pentingnya peran mereka ke depan,” tambahnya.

Pendamping lapangan sekaligus Founder Sahabat Alam Indonesia, Andik Syaifudin, menyampaikan bahwa mahasiswa bukan hanya peserta belajar, tetapi calon agen perubahan.

“Mereka adalah calon pendidik, peneliti, dan pemimpin. Tantangan konservasi kelautan ke depan membutuhkan aksi nyata, bukan saling menunggu,” tegas Andik.

Ia berharap para mahasiswa dapat menjadi fasilitator yang mampu menggerakkan masyarakat di daerah asal masing-masing untuk ikut menjaga laut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *