Daerah

Kota Malang Jadi Tuan Rumah Rembug Fiskal APEKSI: PAD Bukan Sekadar Angka

54
×

Kota Malang Jadi Tuan Rumah Rembug Fiskal APEKSI: PAD Bukan Sekadar Angka

Share this article
Kota Malang kembali menunjukkan kelasnya sebagai tuan rumah acara penting tingkat nasional. Kali ini, giliran Rembug Fiskal yang dihelat oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), mengusung tema provokatif: “PAD Kota Kita: Bukan Sekadar Angka”. Acara berlangsung meriah di Hotel Mercure, Kamis (6/11/2025).
Suasana pembukaan Rembug Fiskal APEKSI 2025. (foto: sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Kota Malang kembali menunjukkan kelasnya sebagai tuan rumah acara penting tingkat nasional. Kali ini, giliran Rembug Fiskal yang dihelat oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), mengusung tema yaitu “PAD Kota Kita: Bukan Sekadar Angka”.
Acara berlangsung meriah di Hotel Mercure, Kamis (6/11/2025).

Forum ini mempertemukan para pemikir dan praktisi dari berbagai daerah, membahas tantangan serta strategi jitu dalam mengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar lebih mandiri dan berkelanjutan.

M. Sailendra, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Kota Malang, mewakili Wali Kota Malang, menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan APEKSI. Ia menegaskan bahwa kemandirian fiskal adalah kunci utama pembangunan daerah tanpa ketergantungan pada pusat.

“Kemandirian fiskal bukan sekadar angka, tapi fondasi tata kelola keuangan daerah yang kuat dan berkelanjutan,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisariat Wilayah IV APEKSI, menambahkan bahwa PAD mencerminkan kreativitas dan ketangguhan daerah.

Kota Malang mendapat sorotan sebagai contoh sukses dalam optimalisasi aset daerah, penyehatan BUMD, serta inovasi kebijakan dan komunikasi publik digital.

Salah satu momen menarik adalah peluncuran buku “PAD Kota Kita: Bukan Sekadar Angka”, yang memuat studi kasus dari berbagai kota di Indonesia. Buku ini mengupas strategi pengelolaan PAD dalam empat klaster utama: inovasi digital, reformasi kelembagaan, pemanfaatan aset daerah, dan kota dengan basis fiskal rendah namun progresif.

Para peserta juga diajak berkunjung ke Command Center Bapenda, area Gajayana dan Galeri Mbois, serta Malang Creative Center (MCC). Rangkaian kunjungan ini memberi gambaran konkret tentang kolaborasi antarsektor dalam menciptakan inovasi fiskal yang berkelanjutan.

Sebagai catatan, Kota Malang baru saja ditetapkan sebagai anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2025 di bidang media arts — menjadikannya kota pertama di Jawa Timur yang meraih pengakuan bergengsi tersebut.

Dengan terselenggaranya Rembug Fiskal ini, diharapkan semakin banyak daerah yang terinspirasi untuk mengembangkan strategi fiskal inovatif menuju kemandirian dan ketahanan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *