Sudutkota.id – Dalam momentum Hari Sumpah Pemuda ke-79 tahun 2025, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Batu, Endro Wahyu Wijoyono menyerukan agar semangat juang pemuda tidak pernah padam di tengah perubahan zaman.
Ia menegaskan, setiap anggota PP harus menjadi bagian dari sejarah dengan terus bergerak, beradaptasi, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
“Semangat juang dan motivasi adalah kunci agar kita mampu bergerak maju, menghadapi ujian, dan mencapai tujuan bersama,” ujar pria yang akrab disapa Abah Endro, Kamis (30/10/2025).
Menurutnya, semangat Sumpah Pemuda harus menjadi api yang terus menyala dalam diri generasi muda, terutama kader Pemuda Pancasila. Ia menilai, di era yang penuh tantangan ini, motivasi dan keuletan menjadi fondasi agar organisasi tetap kuat dan relevan.
“Adakalanya kita menghadapi kegagalan, kekecewaan, bahkan rasa putus asa. Tapi justru dari sanalah kekuatan lahir. Kita harus mampu mengubah pikiran negatif menjadi energi positif untuk terus berjuang,” ujarnya penuh semangat.
Endro menambahkan, setiap anggota Pemuda Pancasila memiliki peran penting sebagai inspirator dan motor penggerak perubahan di tengah masyarakat. Ia menekankan pentingnya koordinasi, komunikasi, dan pembagian peran yang efektif agar roda organisasi berjalan optimal.
“Organisasi yang sehat harus punya arah jelas, akuntabilitas tinggi, koordinasi kuat, serta nilai-nilai dan kepemimpinan yang solid. Kita harus menempatkan anggota di posisi yang tepat agar bisa bekerja maksimal,” katanya.
Dalam pandangannya, kemunduran organisasi bukan terjadi karena kekurangan sumber daya, melainkan hilangnya semangat juang. Karena itu, ia mengingatkan agar seluruh kader tidak mudah puas dengan capaian yang ada.
“Organisasi yang pasif dan cepat puas adalah tanda kemunduran. Pemuda Pancasila harus diisi oleh individu yang punya dorongan kuat untuk terus berkembang dan membawa perubahan,” tegasnya.
Dengan semangat Sumpah Pemuda, Abah Endro mengajak seluruh anggota Pemuda Pancasila Kota Batu menjadikan momen ini sebagai refleksi untuk memperkuat komitmen kebangsaan.
“Paling penting yaitu menjaga persatuan, dan terus mengukir sejarah dengan karya nyata bagi masyarakat dan daerah,” pungkasnya.



















