Daerah

Cegah Penularan TBC, Puskesmas Sumbermanjing Kulon Turun Langsung Jemput Pasien Lewat Program ACF

17
×

Cegah Penularan TBC, Puskesmas Sumbermanjing Kulon Turun Langsung Jemput Pasien Lewat Program ACF

Share this article
Cegah Penularan TBC, Puskesmas Sumbermanjing Kulon Turun Langsung Jemput Pasien Lewat Program ACF
Petugas Puskesmas Sumbermanjing Kulon bersama tim RS Wava Husada Kepanjen melakukan pemeriksaan kepada warga dalam kegiatan ACF TBC untuk deteksi dini dan pencegahan penularan penyakit di masyarakat.(foto:sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id – Dalam upaya menekan angka penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC) di wilayah Kabupaten Malang, Puskesmas Sumbermanjing Kulon menggencarkan kegiatan Active Case Finding (ACF) atau Penemuan Kasus Aktif TBC. Kegiatan ini dilakukan secara proaktif dengan mendatangi langsung masyarakat, terutama kelompok berisiko tinggi.

“Kami tidak menunggu pasien datang, tapi kami yang datang untuk mencari mereka,” ujar Kepala Puskesmas Sumbermanjing Kulon, Bonadi Tri Andoko, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan ACF ini bertujuan menemukan kasus TBC yang belum terdeteksi agar pengobatan bisa dilakukan sedini mungkin. Dengan begitu, potensi penularan di masyarakat dapat ditekan.

“Semakin cepat ditemukan, semakin cepat pula kita bisa menghentikan rantai penularannya,” kata Bonadi menegaskan.

Sebanyak 50 orang dari berbagai kalangan mengikuti kegiatan pemeriksaan yang digelar secara terintegrasi tersebut. Peserta merupakan warga dengan gejala batuk berkepanjangan, riwayat kontak erat pasien TBC, dan kelompok rentan lainnya.

“Kami prioritaskan mereka yang berisiko tinggi agar bisa segera mendapatkan pemeriksaan lengkap,” tutur Bonadi.

Dalam pelaksanaannya, Puskesmas Sumbermanjing Kulon bekerja sama dengan Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen. Pemeriksaan dilakukan menggunakan radiografi toraks (rontgen dada) untuk mendeteksi adanya infeksi pada paru-paru.

“Kolaborasi ini sangat penting agar hasil diagnosis lebih cepat dan akurat,” jelas Bonadi Tri Andoko.

Selain rontgen, peserta juga menjalani pemeriksaan dahak sebagai langkah konfirmasi untuk memastikan keberadaan bakteri penyebab TBC. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah terlatih dan sesuai prosedur.

“Kami pastikan seluruh proses dilakukan dengan standar medis yang ketat,” ujar Bonadi.

Menurutnya, kegiatan ACF ini tidak hanya sekadar pemeriksaan, tetapi juga edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan pernapasan. Banyak warga yang belum memahami gejala awal TBC sehingga cenderung menunda pengobatan.

“Kami terus mengedukasi bahwa batuk lebih dari dua minggu harus segera diperiksa,” ungkap Bonadi.

Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut secara berkala di wilayah kerja Puskesmas Sumbermanjing Kulon. Upaya deteksi dini dianggap efektif untuk memutus mata rantai penyebaran TBC di tengah masyarakat.

“Dengan gotong royong dan kesadaran bersama, kita bisa wujudkan Kabupaten Malang bebas TBC,” tutup Bonadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *