Peristiwa

Liburan Berujung Petaka, Empat Pemuda Surabaya Diseret Ombak di Pantai Modangan

99
×

Liburan Berujung Petaka, Empat Pemuda Surabaya Diseret Ombak di Pantai Modangan

Share this article
Liburan Berujung Petaka, Empat Pemuda Surabaya Diseret Ombak di Pantai Modangan
Petugas Polsek Donomulyo bersama aparat Koramil dan nelayan lokal mengevakuasi korban tewas di Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Minggu (12/10/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Suasana pagi yang semula penuh tawa di Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, mendadak berubah menjadi jeritan dan tangis. Gelombang besar tiba-tiba datang dan menyeret empat wisatawan asal Surabaya yang sedang mandi di laut, Minggu (12/10/2025).

Peristiwa nahas itu menelan korban jiwa satu orang dan dua lainnya hingga kini belum ditemukan. Satu korban selamat berhasil dievakuasi oleh nelayan lokal setelah berjuang melawan arus laut selatan yang terkenal ganas.

Kepala Desa Sumberoto, Budi Utomo, menjadi orang pertama yang menerima laporan kejadian tersebut. Ia menuturkan, rombongan pemuda dari Karang Taruna RW 8 Simolawang, Kecamatan Simokerto, Surabaya, datang ke Pantai Modangan sekitar pukul 04.00 WIB untuk berlibur bersama.

“Mereka datang 26 orang, mendirikan tenda, dan pagi harinya sekitar jam delapan mulai mandi di laut. Sudah kami ingatkan karena ombak lagi besar, tapi tetap nekat turun ke air,” ungkap Budi dengan nada lirih.

Tak lama setelah rombongan itu bermain air, empat orang dari mereka terseret ombak besar ke tengah laut. Seorang pemuda yang berusaha menolong justru ikut terseret.

“Warga dan petugas pantai langsung berlari menolong, tapi ombak sangat tinggi. Hanya satu yang berhasil diselamatkan oleh nelayan,” jelasnya.

Korban yang selamat diketahui bernama Muhammad Zulfikar Maulana (23). Sementara satu korban meninggal dunia bernama Rinaldy Hidayat (23), warga Jl. Botoh Putih Gang 1, Simolawang, Surabaya. Dua lainnya, Rafi Naoufal (26) dan Muhammad Mahin (18), masih belum ditemukan hingga malam hari.

Kapolsek Donomulyo AKP Gunawan Marsudi, S.Pd, membenarkan kejadian tragis tersebut. Ia menjelaskan, pihaknya bersama tim gabungan dari Koramil Donomulyo, BPBD, perangkat desa, dan nelayan lokal langsung turun ke lokasi untuk melakukan pencarian.

“Benar, satu korban ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB, dalam posisi terjepit karang. Dua lainnya masih kami cari sampai sekarang. Ombak besar menjadi kendala utama di lapangan,” ujar AKP Gunawan.

Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian bersama aparat terkait tidak henti mengimbau wisatawan agar berhati-hati saat berkunjung ke pantai selatan Malang.

“Kami terus mengingatkan, jangan mandi di laut tanpa izin atau di area berbahaya. Pantai selatan ini indah tapi sangat berisiko, terutama saat ombak sedang tinggi seperti sekarang,” tegasnya.

Pantai Modangan sendiri dikenal memiliki panorama alam menakjubkan, menjadi favorit wisatawan lokal maupun luar daerah. Namun di balik keindahannya, ombak besar di kawasan ini sering memakan korban, terutama wisatawan yang tak mematuhi aturan keselamatan.

Hingga siang ini, suasana di sekitar pantai masih dipenuhi aparat dan nelayan yang melakukan pencarian. Sementara keluarga korban yang tiba dari Surabaya tampak histeris di lokasi kejadian.

“Kami akan terus melakukan penyisiran hingga kedua korban ditemukan. Doakan saja agar cuaca bersahabat dan semua korban segera bisa dievakuasi,” pungkas AKP Gunawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *