Daerah

Trans Jatim Beroperasi Oktober, Terminal Hamid Rusdi Diproyeksikan Jadi Pusat Transportasi Malang Raya

87
×

Trans Jatim Beroperasi Oktober, Terminal Hamid Rusdi Diproyeksikan Jadi Pusat Transportasi Malang Raya

Share this article
Trans Jatim Beroperasi Oktober, Terminal Hamid Rusdi Diproyeksikan Jadi Pusat Transportasi Malang Raya
Kadishub Kota Malang, R. Wijaya Saleh Putra (tengah) bersama jajaran Dishub, Satpol PP, dan BPBD Kota Malang saat bersiap melakukan patroli lapangan menggunakan sepeda motor dinas, Rabu (3/9/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memastikan layanan Bus Trans Jatim akan mulai beroperasi pada Oktober 2025 mendatang. Terminal Hamid Rusdi ditetapkan sebagai simpul utama pengoperasian, sekaligus upaya mengoptimalkan kembali fungsi terminal yang selama ini dinilai kurang maksimal.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa proyek transportasi massal tersebut masih dalam tahap pembahasan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Meski demikian, jadwal operasional tetap ditargetkan sesuai rencana.

“Rencana tetap di tahun ini, bulan Oktober. Kami akan melakukan pembahasan dengan Pemprov Jatim untuk menentukan rute, halte, dan titik pemberhentian yang tepat,” ujar Wahyu saat ditemui di Balai Kota, Rabu (3/9/2025).

Lebih lanjut, Wahyu menyebut cakupan layanan Trans Jatim kemungkinan tidak hanya terbatas di wilayah Kota Malang dan Kota Batu, tetapi juga bisa menjangkau sebagian kawasan Kabupaten Malang. Dengan adanya integrasi ini, Terminal Hamid Rusdi diproyeksikan sebagai pusat pertemuan transportasi, baik angkutan dalam kota maupun antar kota.

“Terminal Hamid Rusdi akan difungsikan dengan Trans Jatim ini. Angkot dalam kota dan transportasi antar kota pasti akan masuk sehingga terminal bisa hidup kembali,” jelas Wahyu.

Integrasi Angkot dan Kajian Jalur

Di sisi lain, kondisi angkutan kota (angkot) di Malang Raya saat ini terus mengalami penurunan penumpang. Banyak armada yang sudah tidak layak jalan sehingga berdampak pada menurunnya minat masyarakat menggunakan transportasi umum.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan kajian integrasi trayek angkot dengan Trans Jatim. Hal ini diharapkan mampu memberi solusi bagi para sopir sekaligus menjaga keseimbangan layanan transportasi di Malang Raya.

“Dishub telah menyusun kajian titik lokasi pemberhentian dan pemberangkatan. Ada dua konsep jalur utama yang sedang dikaji untuk operasional Trans Jatim di Malang Raya,” terang Widjaja.

Konsep pertama melintasi jalur tengah Kota Malang, dimulai dari Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, hingga ke pusat kota. Sedangkan konsep kedua melalui jalur pinggiran kota, yakni Karanglo – Raden Intan – Temanggung Suryo – Sulfat – Kyai Ageng Gribig, kemudian masuk ke Terminal Hamid Rusdi dan dilanjutkan ke arah Kabupaten Malang.

Armada Mikro Bus Jadi Pilihan

Mengenai armada, Dishub awalnya mengusulkan penggunaan bus berkapasitas besar. Namun, setelah dilakukan evaluasi, opsi tersebut dinilai kurang cocok dengan kondisi jalan di Kota Malang yang relatif sempit dan padat.

“Penggunaan mikro bus menjadi pilihan yang lebih memungkinkan. Selain lebih lincah, ukuran armada juga menyesuaikan dengan lebar jalan yang ada di Kota Malang,” tambah Widjaja.

Menurutnya, konsep pemberdayaan angkot yang terintegrasi dengan Trans Jatim telah mendapat respons positif dari masyarakat, terutama para sopir. Mereka berharap layanan ini tidak hanya meningkatkan kualitas transportasi umum, tetapi juga memberi ruang bagi sopir angkot untuk tetap bertahan di tengah gempuran moda transportasi modern.

“Penyusunan konsep pemberdayaan angkot yang terintegrasi dengan Trans Jatim mendapatkan respons positif. Para supir berharap perubahan ini bisa membawa perbaikan layanan dan kesempatan agar mereka bisa tetap bersaing,” pungkasnya.

Dengan hadirnya Trans Jatim, Pemkot Malang optimistis dapat memberikan alternatif transportasi massal yang lebih nyaman, aman, dan terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, pengoperasian ini juga diharapkan mengurangi beban lalu lintas dan menghidupkan kembali peran Terminal Hamid Rusdi sebagai pusat transportasi Malang Raya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *