Featured

Bundaran Simpang Balapan, Landmark Kota Malang dengan Patung Pahlawan Hamid Rusdi

17
×

Bundaran Simpang Balapan, Landmark Kota Malang dengan Patung Pahlawan Hamid Rusdi

Share this article
Bundaran Simpang Balapan, Landmark Kota Malang dengan Patung Pahlawan Hamid Rusdi
Bundaran Simpang Balapan menjadi salah satu ikon lalu lintas Kota Malang dengan Patung Hamid Rusdi yang berdiri megah ditengahnya.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Bundaran Simpang Balapan menjadi salah satu ikon lalu lintas Kota Malang yang tak pernah sepi dilalui kendaraan. Di tengahnya berdiri gagah Patung Hamid Rusdi, sosok pejuang kemerdekaan asal Malang yang namanya diabadikan untuk menghormati jasa-jasanya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Patung pahlawan ini pertama kali diresmikan pada 10 November 1975, saat itu berdiri di perempatan Jalan Arjuno–Semeru. Seiring penataan kota, patung tersebut kemudian dipindahkan ke Bundaran Simpang Balapan dan kembali diresmikan pada 10 November 1991 oleh Menteri Dalam Negeri kala itu. Sejak saat itu, kawasan ini dikenal sebagai salah satu landmark bersejarah dan ruang publik yang melekat dengan identitas Kota Malang.

Patung yang terbuat dari material tembaga berwarna keemasan ini menggambarkan Hamid Rusdi dengan pakaian militer lengkap, memegang pedang, dan berdiri tegak penuh wibawa. Meski data resmi mengenai tinggi patung belum tercatat secara terbuka, namun secara visual patung tampak menjulang dan menjadi pusat perhatian setiap orang yang melintas di kawasan ini.

Baca Juga :  Napak Tilas Toko-Toko Legendaris di Kawasan Kayutangan Malang

Taman Bundaran Simpang Balapan dikelilingi oleh berbagai tanaman hias dan pepohonan rindang yang ditata rapi. Pada malam hari, cahaya lampu sorot membuat patung terlihat semakin gagah dan megah.

Taman ini difungsikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) pasif, sehingga area tengah tidak bisa dimasuki pengunjung. Namun, aktivitas masyarakat sering berlangsung di sekitarnya, mulai dari acara komunitas, bazar UMKM, hingga perayaan budaya seperti Malang Flower Carnival dan Festival Tempo Doeloe.

Baca Juga :  Menguak Sejarah Makam Ki Ageng Gribig, Simpul Warisan Islam di Timur Malang

Selain menambah keindahan kota, keberadaan Patung Hamid Rusdi juga menyimpan nilai sejarah yang mendalam. Letaknya yang strategis, menghubungkan Jalan Ijen, Jalan Kawi, Jalan Jakarta, hingga Jalan Raung, menjadikan Simpang Balapan sebagai titik pertemuan penting. Patung ini sekaligus menjadi pengingat abadi atas semangat juang arek-arek Malang yang ikut andil besar dalam mempertahankan kemerdekaan.

Kini, Patung Hamid Rusdi di Simpang Balapan bukan hanya penanda lalu lintas, melainkan juga simbol kebanggaan dan identitas warga Malang. Ia berdiri sebagai monumen yang meneguhkan ingatan kolektif masyarakat akan pengorbanan para pahlawan bangsa, sekaligus memperkaya wajah Kota Malang sebagai kota yang bersejarah, berbudaya, sekaligus indah.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *