Daerah

Transformasi Pemasyarakatan: SAE L’SIMA Ngajum Wujudkan Kemandirian Warga Binaan

19
×

Transformasi Pemasyarakatan: SAE L’SIMA Ngajum Wujudkan Kemandirian Warga Binaan

Share this article
Transformasi Pemasyarakatan: SAE L’SIMA Ngajum Wujudkan Kemandirian Warga Binaan
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., dalam kunjungannya ke SAE L'SIMA.(foto:sudutkota.id)

Sudutkota.id – Dalam kunjungannya ke Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., meninjau langsung areal pertanian dan peternakan yang dikelola oleh warga binaan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta memperkuat peran Lembaga Pemasyarakatan dalam pemberdayaan warga binaan yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Kunjungan kerja tersebut dihadiri pula oleh jajaran dari Kodam, Kejaksaan, Forkopimda, perwakilan Pemkab Malang, serta para pejabat di lingkungan Ditjen Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur.

“Saya ingin mengingatkan, tanah yang tidak digunakan dalam sehari saja, akan menjadi potensi kerugian besar bagi negara. Maka dari itu, lahan-lahan tidur harus dibuka dan dikelola, meskipun hasilnya belum besar, yang penting bermanfaat untuk masyarakat,” tegas Menteri Agus, saat diwawancarai awak media, Senin (28/7/2025).

Ia juga menyampaikan bahwa SAE L’SIMA Ngajum merupakan salah satu bentuk nyata penerapan nilai-nilai pasal 33 UUD 1945, yaitu bagaimana negara mengelola kekayaan alam dan sumber daya untuk kemakmuran rakyat.

Baca Juga :  DPRD Kota Malang Segera Kirim Tuntutan Mahasiswa soal Revisi Undang-Undang Pilkada ke DPR RI

Melalui konsep pembinaan berbasis ketahanan pangan, SAE L’SIMA bukan hanya menjadi tempat pembinaan warga binaan. Tapi juga pusat produksi, pelatihan keterampilan, dan edukasi pertanian bagi masyarakat sekitar.

Sejak diresmikan pada tahun 2020, SAE L’SIMA Ngajum telah berkembang pesat. Berada di bawah pengelolaan Lapas Kelas I Malang, kawasan ini kini menjadi model percontohan nasional dalam pengembangan Pusat Ketahanan Pangan Pemasyarakatan Jawa Timur, dengan total luas lahan mencapai 20,5 hektare.

Berbagai kegiatan produktif telah dijalankan di area ini, antara lain: Jagung seluas 2,5 hektare,Kubis manis seluas 1,8 hektare,Padi gogo, cabai, kacang tanah, kedelai edamame,Rumput Pakchong seluas 1,2 hektare untuk pakan ternak,Budidaya ikan nila, ikan lele, ayam petelur, sapi, dan kambing.

Tidak hanya itu, SAE L’SIMA juga dilengkapi dengan sarana edukatif seperti taman, green house, serta jalur sepeda atau bike park untuk mendukung program pelatihan berbasis keterampilan. Kehadiran sarana ini menjadi wujud integrasi antara pembinaan, edukasi, dan produksi pangan yang nyata.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agus juga menekankan pentingnya semangat gotong royong dan nasionalisme dalam membangun negeri.

Baca Juga :  Jan Hwa Diana Resmi Jadi Tersangka Penahanan Ijazah, Akun TikToknya Makin Disorot Warganet

Ia mengajak seluruh elemen, baik dari pemerintah, masyarakat, hingga dunia usaha, untuk bahu-membahu mengatasi persoalan pangan dan kemiskinan melalui pemberdayaan berbasis desa dan pemasyarakatan.

“Kita pernah menyaksikan bagaimana beliau-beliau, para tokoh bangsa, membangun dari bawah melalui koperasi desa. Prinsip itu tidak boleh hilang. Mari kita hidupkan kembali semangat itu. Jangan tanya soal nasionalisme , mereka yang terlibat dalam pembinaan dan pemberdayaan ini adalah orang-orang yang benar-benar mencintai negeri ini,” ujar Agus dengan penuh semangat.

Menteri Agus berharap SAE L’SIMA bisa menjadi contoh bagi Lapas lain di seluruh Indonesia dalam melaksanakan pembinaan yang tidak hanya membekali keterampilan warga binaan, tapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Ke depan, ia juga mendorong adanya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian dan lembaga lain, agar program serupa dapat diperluas di berbagai daerah.

“Ketahanan pangan adalah isu strategis. SAE L’SIMA menunjukkan bahwa lembaga pemasyarakatan bisa menjadi garda terdepan, tidak hanya dalam pembinaan, tetapi juga dalam kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional,” pungkasnya.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *