Sudutkota.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menggelar Operasi Sadar Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di kawasan Jalan Raya Langsep, tepatnya di depan Masjid Al-Ikhlas, Selasa (23/7/2025).
Operasi ini menyasar angkutan orang, angkutan barang, dan kendaraan khusus, serta melibatkan berbagai instansi terkait. Seperti Polresta Malang Kota, Kodim 0833, Polisi Militer (CPM), dan POMAL.
Kepala Dishub Kota Malang, Drs. R. Widjaja Saleh Putra, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas sekaligus menekan potensi penyebab inflasi dari sisi transportasi dan infrastruktur jalan.
“Operasi ini kami lakukan untuk mendukung ketertiban berlalu lintas dan memastikan kendaraan yang beroperasi, terutama angkutan barang, dalam kondisi layak jalan dan sesuai ketentuan. Salah satu fokus kami adalah kendaraan ODOL (Over Dimensi dan Over Load) karena bisa berdampak serius terhadap ketahanan jalan,” kata Widjaja dalam keterangannya di lokasi.
Menurutnya, kendaraan ODOL berkontribusi mempercepat kerusakan jalan. Jalan yang seharusnya bisa bertahan empat hingga lima tahun, bisa rusak hanya dalam hitungan bulan jika terus dilewati kendaraan dengan beban berlebih.
Dampaknya, pemerintah harus mengeluarkan biaya perbaikan yang lebih besar, yang pada akhirnya turut memicu inflasi dari sektor infrastruktur.
“Kalau jalan rusak terus-menerus, maka biaya pemeliharaan akan membengkak dan mengganggu anggaran pembangunan lainnya. Ini salah satu alasan kenapa operasi seperti ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah,” ujarnya.
Dalam operasi kali ini, sebanyak 187 kendaraan diperiksa oleh petugas gabungan. Dari jumlah tersebut, 35 kendaraan terjaring pelanggaran, yang sebagian besar terkait kelengkapan surat-surat kendaraan seperti tidak membawa STNK, SIM, atau tidak memiliki surat uji KIR. Bahkan, beberapa pengemudi hanya menunjukkan KTP tanpa dokumen lain yang diwajibkan.
“Tahun lalu, dari 215 kendaraan yang kami periksa, yang melanggar hanya 25 unit. Sekarang meskipun jumlah yang diperiksa sedikit lebih rendah, tapi pelanggarannya meningkat jadi 35 unit. Ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat masih perlu terus ditingkatkan,” jelas Widjaja.
Meskipun menyasar kendaraan ODOL, Widjaja memastikan tidak ditemukan pelanggaran berat pada aspek kelebihan dimensi atau muatan.
“Kalau ada yang terindikasi over dimensi atau over load, hanya satu-dua saja dan kami tidak langsung menindak, melainkan memberi peringatan dan edukasi. Itu sudah menjadi kesepakatan kami dengan Polresta, bahwa fokus awal operasi ini adalah pembelajaran dan kesadaran,” ujarnya.
Lebih lanjut, Widjaja mengungkapkan bahwa beberapa kendaraan yang diperiksa mengangkut bahan pokok. Namun ia memastikan bahwa kegiatan operasi tidak mengganggu distribusi logistik atau pasokan barang penting di Kota Malang.
“Distribusi bahan pokok tetap berjalan lancar. Ini penting karena bagian dari stabilitas harga dan pasokan juga. Jadi jangan sampai operasi ini disalahartikan sebagai penghambat, karena justru sebaliknya, kita ingin mendorong distribusi yang tertib dan efisien,” katanya.
Kegiatan Operasi Sadar Keselamatan ini juga bersinergi dengan Operasi Patuh Semeru 2025 yang dilaksanakan oleh jajaran kepolisian. Keduanya berjalan secara paralel dengan sasaran yang saling melengkapi.
Dishub Kota Malang menegaskan akan terus melaksanakan kegiatan serupa secara berkala sebagai langkah preventif dalam menjaga keselamatan pengguna jalan dan keberlanjutan infrastruktur kota.
Edukasi kepada para sopir dan pemilik kendaraan juga akan terus digencarkan agar kesadaran terhadap pentingnya keselamatan dan kepatuhan hukum semakin meningkat.(mit)