Daerah

Miris! 60 Persen Penghuni Lapas di Malang Terjerat Narkoba, DPRD Minta Aksi Nyata

124
×

Miris! 60 Persen Penghuni Lapas di Malang Terjerat Narkoba, DPRD Minta Aksi Nyata

Share this article
Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Eko Hardianto saat memberi sambutan dalam peringatan HANI 2025 di Resto DD. (Foto: Agus D/ sudutkota.id)

Sudutkota.id – Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 , bertempat di Restoran DD Kahuripan, Kecamatan Klojen, menjadi ajang refleksi sekaligus konsolidasi moral bagi para pemangku kepentingan di Kota Malang untuk terus memperkuat perlawanan terhadap peredaran gelap narkoba yang kian mengancam generasi muda.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Eko Hardianto, hadir mewakili Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhta.

Dalam sambutannya, Eko menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam upaya pemberantasan narkoba.

“Saya hadir malam ini mewakili Ketua DPRD Kota Malang, Ibu
Amithya, yang sebenarnya sangat ingin hadir bersama kita, namun karena ada tugas mendadak yang tidak bisa ditinggalkan, beliau memberikan mandat kepada saya,” kata Eko dalam pidatonya.

Ia menegaskan bahwa peringatan HANI bukan sekadar agenda seremonial tahunan, melainkan momentum global yang harus menjadi pemicu gerakan bersama. Tahun ini, tema yang diangkat adalah Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba Melalui Pencegahan dan Pemberantasan Menuju Indonesia Emas 2045.

“Tema ini bukan sekadar slogan. Ini adalah panggilan nyata kepada kita semua untuk bergerak bersama. Tidak cukup hanya mengandalkan BNN atau aparat hukum. Kita semua pemerintah, tokoh masyarakat, pendidik, dan terutama keluarga harus mengambil bagian,” ujar Eko.

Eko menggarisbawahi pentingnya edukasi dan ketahanan keluarga sebagai benteng utama dalam melindungi anak-anak dari paparan narkotika. Ia juga menyinggung berbagai modus peredaran narkoba yang kini semakin canggih, termasuk lewat aplikasi, media sosial, hingga pengiriman kilat.

Mengutip data yang diterimanya dari BNN Kota Malang, Eko menyampaikan fakta yang mengejutkan.

“Sepanjang Januari hingga Juni 2025, mayoritas korban penyalahgunaan narkoba di Kota Malang adalah pelajar SMP, SMA, SMK, dan mahasiswa. Lebih dari 60 persen penghuni lembaga pemasyarakatan kita terjerat kasus narkotika. Ini situasi yang sangat memprihatinkan,” ujarnya dengan nada prihatin.

Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk tidak saling menunggu atau saling menyalahkan, melainkan mulai membangun kesadaran dan aksi nyata dari tingkat paling dasar.

“Pencegahan harus dimulai dari lingkungan terkecil dari rumah, dari RT dan RW, dari kelurahan. Jangan pernah lelah untuk saling mengingatkan, saling menjaga, dan saling menguatkan. Kita ingin kota ini, Kota Malang tercinta, menjadi kota yang sehat, aman, dan bebas dari peredaran gelap narkoba,” tegasnya.

Eko juga menyampaikan optimisme bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi, Kota Malang bisa menjadi pelopor gerakan anti narkoba berbasis komunitas. Ia menutup sambutannya dengan doa dan semangat kebersamaan:

“Memang tidak mudah. Tapi bukan berarti tidak bisa. Dengan kerja keras dan doa, insyaallah peredaran narkoba bisa kita tekan, kita minimalisir, bahkan kita basmi bersama. Amin ya rabbal ‘alamin. Selamat memperingati Hari Anti Narkotika Internasional 2025. Terus semangat, terus berjuang, demi generasi masa depan yang bersih dari narkoba,” pungkasnya. (mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *