Sudutkota.id – Di tengah belantara bambu dan gemericik sungai kecil di Dusun Wotgalih, Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, sebuah destinasi wisata baru diam-diam mencuri perhatian warganet. Meski belum sepenuhnya selesai dibangun, tempat bernama “Meriah Bolo” ini sudah banjir pengunjung.
Mengandalkan aliran air alami yang jernih dan pepohonan rindang sebagai pesonanya, lokasi ini menyajikan sensasi liburan murah meriah ala kampung halaman. Tiket masuk ukup bayar Rp5 ribu, bahkan kadang sukarela. Tak heran jika setiap akhir pekan, tempat ini diserbu keluarga dari berbagai penjuru.
“Ini belum jadi total, tapi sudah rame terus. Kadang sampai antre mobil masuk ke gang kecil,” kata Arif (34), warga sekitar yang kini ikut menjaga parkir di lokasi, Minggu (1/6/2025).
“Yang datang paling banyak dari Bantur, Donomulyo, sampai dari Kepanjen juga ada,’ sambungnya.
Dalam sejumlah unggahan video di media sosial, tampak anak-anak bermain air di kolam buatan, berseluncur di papan sederhana, hingga mencebur ke pancuran air alami dari sela batu. Ada juga ember tumpah warna-warni seperti di waterpark, meski masih berdiri di atas lantai semen polos dan belum berpagar.
Kepala Desa Rejoyoso, H. Abdul Manaf, tak menampik pembangunan memang masih berlangsung. Namun, semangat warga menjadi energi tersendiri.
“Kami tetap prioritaskan keselamatan. Sekarang ini baru sekitar 60 persen jadi. Tapi karena pengunjung terus datang, kami buka terbatas sambil terus benahi,” ujarnya.
Pemdes menyebut destinasi ini bagian dari program padat karya berbasis potensi lokal. Air bersih dari sumber pegunungan, lingkungan masih hijau, serta gotong royong warga jadi modal utama.
Camat Bantur Bayu Jatmiko, memberi dukungan penuh. Ia menyebut, wisata berbasis desa seperti ini patut didorong karena bisa mengangkat ekonomi masyarakat tanpa mengorbankan kearifan lokal.
“Yang penting ada pengelolaan, izin, dan jaminan keamanan. Nanti kami bantu koordinasi lintas instansi,” katanya.
Kini, Meriah Bolo menjadi alternatif wisata keluarga yang ramah di kantong. Di tengah mahalnya wahana air modern, tempat ini jadi pilihan segar, baik secara makna maupun biaya.
Pemerintah desa berharap bisa meresmikan Meriah Bolo secara resmi sebelum libur panjang sekolah Juli mendatang. Sementara itu, warga sekitar terus bergotong-royong menambah fasilitas seadanya, sembari menjaga kebersihan dan keamanan pengunjung.(mit/riz)