Daerah

Dirut Tugu Tirta jadi Narasumber BTAM Water Forum 2025

77
×

Dirut Tugu Tirta jadi Narasumber BTAM Water Forum 2025

Share this article
Capaian nyata dalam pengelolaan air minum yang inklusif dan berkelanjutan membawa apresiasi tingkat nasional kepada Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang.
Direktur Utama Tugu Tirta, Priyo Sudibyo, SE, S.Sos, MM, diundang sebagai salah satu narasumber utama dalam forum prestisius BTAM Water Forum 2025.(foto:dok.humas perumda)

Sudutkota.id – Capaian nyata dalam pengelolaan air minum yang inklusif dan berkelanjutan membawa apresiasi tingkat nasional kepada Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang.

Direktur Utama Tugu Tirta, Priyo Sudibyo, SE, S.Sos, MM, diundang sebagai salah satu narasumber utama dalam forum prestisius BTAM Water Forum 2025: Inclusivity for Water Security yang digelar oleh Balai Teknik Air Minum Kementerian PUPR, Rabu (28/5/2025) di Jakarta.

Forum ini menjadi wadah pertemuan strategis para pemangku kepentingan dari seluruh Indonesia untuk membahas isu krusial terkait akses air minum aman, layak, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dalam forum tersebut, Priyo menyampaikan paparan bertema “Komitmen dan Aksi Nyata Perumda Air Minum dalam Mendukung Swasembada Air”, yang berangkat dari pengalaman langsung di lapangan serta inovasi kebijakan yang sudah diimplementasikan Tugu Tirta.

Dalam pemaparannya, Priyo menjelaskan bahwa sebagai BUMD, Perumda Tugu Tirta tidak hanya bertugas menyalurkan air bersih, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk memastikan semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan, mendapatkan akses air minum yang aman dan terjangkau.

“Inovasi kami tidak hanya soal teknologi, tetapi juga bagaimana pelayanan air minum bisa hadir secara adil. Ini soal membangun sistem yang berpihak kepada masyarakat,” ujar Priyo dalam forum yang disiarkan secara hybrid tersebut dan diikuti hampir 500 peserta dari seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Wujudkan Semangat Bhayangkara Melayani Masyarakat, Polisi di Malang Turun Langsung Bersihkan Tempat Ibadah

Priyo juga mengulas strategi penurunan non-revenue water (NRW) atau kehilangan air yang tidak menghasilkan pendapatan, penerapan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM), hingga integrasi layanan digital yang mempermudah akses pelanggan terhadap layanan air minum. Langkah-langkah ini dinilai selaras dengan program nasional menuju swasembada air dan mendukung visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia.

Direktur Jenderal Cipta Karya, Dr Dewi Chomistriana, ST, MSc, IPU, yang hadir sebagai keynote speaker, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Priyo dan Perumda Tugu Tirta. Menurutnya, keberhasilan Tugu Tirta menjadi salah satu contoh konkret bagaimana BUMD dapat menjadi penggerak utama dalam mewujudkan layanan air minum yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami mengapresiasi kesediaan Bapak Priyo untuk berbagi pengalaman dan strategi. Praktik baik seperti ini penting untuk direplikasi dan disinergikan dalam skala nasional,” ujar Dewi.

Selain Priyo, sejumlah narasumber lain juga tampil dalam forum tersebut, antara lain R. Endra Saleh Atmawidjaja (Penata Kelola Penyehatan Lingkungan Ahli Utama, Ditjen Cipta Karya), serta Sri Wahyuning (Pendiri Sekolah Air Hujan Banyu Bening). Kegiatan ini turut dihadiri oleh pejabat tinggi Kementerian PUPR, kepala daerah, dan para direksi BUMD Air Minum dari berbagai wilayah.

Baca Juga :  Paslon WALI Mendapat Dukungan Ratusan Relawan dari Kecamatan Blimbing di Pilwali Kota Malang 2024

Menutup sesinya, Priyo menyampaikan harapan agar kolaborasi antarpemangku kepentingan di sektor air minum dapat terus diperkuat. Ia menekankan pentingnya dukungan lintas kementerian dan lembaga agar daerah-daerah dapat lebih leluasa mengembangkan sistem pelayanan air yang adaptif, responsif, dan berkelanjutan.

“Semoga apa yang kami sampaikan bisa menjadi inspirasi dan masukan yang berguna bagi rekan-rekan di daerah lain. Kami juga berharap dapat terus menjalin sinergi positif bersama Kementerian PUPR dalam upaya bersama mewujudkan swasembada air,” pungkasnya.

BTAM Water Forum 2025 diharapkan menjadi momentum untuk membangun komitmen nasional dalam memperluas akses layanan air minum perpipaan yang merata, inklusif, dan berpihak kepada masyarakat serta kelompok rentan—sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan di sektor infrastruktur air minum.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *