
Sudutkota.id- Pemerintah Yunani telah mengumumkan kondisi darurat di pulau wisata populer, Santorini, setelah beberapa gempa bumi terjadi minggu ini. Lebih dari 10.000 penduduk dan pekerja telah dievakuasi akibat gempa-gempa tersebut.
Sejak hari Minggu, ratusan gempa bumi telah terjadi di laut antara Santorini dan Pulau Amorgos. Gempa terkuat dengan kekuatan 5,2 telah terjadi pada Rabu malam (05/02).
Pihak berwenang pada hari Rabu mengingatkan akan risiko tanah longsor yang tinggi di berbagai bagian pulau. Mereka telah menutup sekolah, mengirim tim penyelamat, dan menyarankan penduduk untuk menjauhi pelabuhan dan kerumunan di dalam ruangan. Bahkan puluhan tentara, pemadam kebakaran, dan polisi telah dikirim ke Santorini.
Dilansir dari Reuters, Kementerian Krisis Iklim dan Perlindungan Sipil telah menetapkan keadaan darurat untuk memberikan respon terhadap kebutuhan penduduk serta konsekuensi aktivitas seismik.
“Kami menetapkan kondisi darurat hingga 3 Maret ke depan sebagai bentuk respon terhadap aktivitas seismik,” terangnya.
Sebagai informasi, Yunani adalah salah satu negara di Eropa yang rawan terhadap gempa bumi, tetapi para ahli seismologi mengatakan bahwa aktivitas seismik tinggi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dan bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Bentuk geografis Santorini saat ini pun diketahui terbentuk akibat letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah, sekitar tahun 1600 SM. (Ka)