Sudutkota.id- Yunani bersiap-siap untuk mendirikan pelabuhan evakuasi di Pulau Santorini guna memberikan perlindungan kepada warga jika agempa besar terjadi di tempat wisata terkenal tersebut. Hal itu diungkapkan oleh menteri Yunani pada Senin (17/2).
Pulau vulkanik Santorini telah mengalami ribuan gempa ringan sejak akhir Januari, memaksa ribuan orang untuk mengungsi dan mendorong pihak berwenang untuk menghentikan aktivitas konstruksi serta menutup sekolah dan pulau terdekat.
Para ilmuwan mencatat bahwa aktivitas seismik yang terjadi di Santorini belum pernah terjadi sebelumnya, meskipun Yunani merupakan negara yang rawan gempa. Oleh karena itu, Menteri Perlindungan Sipil, Vassilis Kikilias mengatakan pemerintah Yunani telah mengambil langkah untuk membangun pelabuhan evakuasi di Santorini agar dapat menyediakan jalur evakuasi yang aman bagi warga yang terdampak.
“Ada keputusan untuk mendirikan pelabuhan darurat di bagian pulau Santorini di mana warga dan pelancong dapat berlabuh jika terjadi keadaan darurat,” ungkapnya seperti dikutip dari Reuters.
Meskipun situasi gempa telah mulai mereda, tetapi tindakan darurat tetap diperpanjang untuk minggu ketiga berturut-turut. Costas Papazachos, seorang ahli seismologi dan juru bicara gempa Santorini menekankan pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian, serta bahwa masyarakat dan pihak berwenang harus siap menghadapi situasi yang mungkin berlangsung selama beberapa bulan ke depan.
“Kisah ini belum berakhir. Pihak berwenang maupun masyarakat harus terbiasa dengan situasi yang agak tidak menyenangkan ini untuk beberapa waktu, bisa jadi dua sampe tiga bulan lagi,” jelasnya
Sebagi informasi, Pulau Santorini terbentuk saat ini akibat salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah, sekitar tahun 1600 SM. Para ahli seismologi mengatakan aktivitas seismik terkini, akibat pergerakan lempeng tektonik dan magma, telah mendorong lapisan bawah permukaan pulau itu ke atas. (Ka)