Sudutkota.id- High Level Meeting, Konferensi Tingkat Tinggi Forum Air Dunia ke-10, sebuah pertemuan yang bertujuan untuk membina kolaborasi internasional dalam pengelolaan air global, dibuka di pulau Bali, Indonesia pada hari Senin (20/4).
Forum Air Dunia akan berlangsung hingga tanggal 25 Mei, dengan ratusan peserta internasional bergabung dalam konferensi tersebut untuk mengatasi tantangan air dan sanitasi global.
Edisi ke-10 yang bertema “Air untuk Kemakmuran Bersama” ini dihadiri oleh beberapa kepala negara dan menteri, termasuk Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Wiliame Katonivere, dan Menteri Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian Saudi Abdulrahman Al Fadhli.
Presiden Joko Widodo meminta perhatian pada peran sentral air bagi peradaban manusia saat membuka forum tersebut pada hari.
“Kelangkaan air juga dapat memicu perang dan menjadi sumber bencana. Terlalu banyak air atau terlalu sedikit air, keduanya bisa menjadi masalah bagi dunia,” kata Presiden dalam pidato pembukaannya.
Forum Air Dunia ke-10 sangat strategis untuk merevitalisasi aksi dan komitmen kolektif yang nyata untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi.
“Air bukan sekedar produk alami, namun merupakan produk kolaborasi yang mempersatukan kita dan oleh karena itu kita harus memiliki upaya kolaboratif untuk mewujudkannya. melestarikannya,” sambungnya.
Sementata itu, Loic Fauchon, presiden Dewan Air Dunia, juga menyerukan tindakan global.
“Forum Air Dunia ke-10 ini harus menandai titik balik menuju tindakan nyata,” katanya.
Forum Air Dunia diadakan setiap tiga tahun sekali dan diselenggarakan oleh Dewan Air Dunia dan negara tuan rumah.
Tahun ini, acara multi-hari ini juga akan menampilkan partisipasi Arab Saudi dalam sesi khusus yang berfokus pada perannya sebagai tuan rumah konferensi internasional berikutnya dengan tema Aksi untuk Masa Depan yang Lebih Baik. (Ka)