Kuliner

Warung Mujair SAHABAT: Sajian Makanan Khas Rasa Rumahan dengan Konsep Prasmanan

56
×

Warung Mujair SAHABAT: Sajian Makanan Khas Rasa Rumahan dengan Konsep Prasmanan

Share this article
Warung Mujair SAHABAT, yang terletak di Dusun Dadapan, Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang rupanya menjadi tujuan banyak orang untuk menikmati sajian kuliner ikan mujair yang diolah dengan bumbu khasnya.
warung SAHABAT Ikan Gule Mujair. (foto: sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id– Warung Mujair SAHABAT, yang terletak di Dusun Dadapan, Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang rupanya menjadi tujuan banyak orang untuk menikmati sajian kuliner ikan mujair yang diolah dengan bumbu khasnya.

Dipilihnya menu ikan mujair sebagai menu utama di warung tersebut, dikarenakan mudah didapat dalam kondisi segar dari danau sekitar. Sehingga pengunjung bisa menikmati ikan mujair dalam keadaan fresh.

Seperti yang disampaikan oleh Ika selaku pengelola warung yang merupakan generasi ketiga dari usaha keluarganya. Jumat (30/05/2025).

“Menu utama warung ini adalah ikan mujair goreng dan gulai mujair pedas yang dibumbui khas racikan sendiri. Sehingga bikin daging mujair tetap gurih walau digoreng kering. Dan rasanya cocok di lidah siapa saja,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan dari sudutkota.id.

Selain kelezatan ikan mujair, sambung Ika, tersedia pula aneka sayur dan sambal yang jadi pelengkap favorit pelanggan.

Baca Juga :  Gudang Logistik Terbatas, KPU Kota Batu Ajukan Bantuan

“Salah satu sayur andalan kami ya Sayur Lompong mas, karna jarang orang masak sayur itu,” imbuhnya.

Yang tak kalah menariknya konsep warung ini adalah konsep prasmanan. Sehingga pelanggan bebas memilih sendiri lauk dan sayur yang diinginkan, nasi putih, nasi jagung dan nasi tewul yang merupakan salah satu pelengkap menarik dari meja panjang yang selalu penuh dengan pilihan.

“Saya ingin pelanggan merasa seperti makan di rumah sendiri. Ambil sendiri, pilih sesuka hati, dan kami hanya hitung sesuai porsinya,” tutur wanita berambut panjang tersebut.

Dengan konsep prasmanan ini ternyata disambut hangat, karena memberi kebebasan dan kenyamanan bagi para pengunjung.

“Biasanya ramai di jam makan siang, kadang sampai antre. Tapi saya senang karena mereka puas,” tambahnya.

Baca Juga :  Merugi Ratusan Juta Tiap Tahun, Taman Wisata Air Wendit Dikelola Abah Anton

Menjalankan warung tentu tidak selalu mulus. Ika mengakui tantangan terbesar datang saat pandemi, ketika pembatasan membuat pelanggan menurun drastis. Namun ia tak menyerah. Ia mulai menerima pesanan lewat WhatsApp, dengan layanan pesan antar.

“Dengan menjalani secara pelan-pelan, alhamdulillah bisa bangkit lagi mas,” katanya.

Warung tersebut ramai dikunjungi berbagai kalangan, dari pekerja kantoran, mahasiswa, hingga ibu-ibu rumah tangga. Bahkan, beberapa pelanggan setia datang dari luar kota hanya untuk mencicipi mujair favorit mereka.

Kedepannya, ika punya rencana menambah varian menu ikan lain. Ia juga mulai mempertimbangkan kerja sama dengan platform makanan online agar lebih banyak orang bisa menikmati masakannya.

“Yang penting tetap jaga rasa, karena itu yang bikin orang balik lagi,” pungkasnya. (ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *