Sudutkota.id– Pemandangan berbeda terlihat di pusat Kota Kepanjen, Kabupaten Malang. Seluruh pengguna jalan, mulai dari sopir angkot hingga pengendara motor, kompak menghentikan kendaraan mereka untuk mengikuti upacara detik-detik Proklamasi di perempatan lampu merah Kepanjen, Kabupaten Malang pada Minggu (17/8/2025) pagi.
“Momen ini menunjukkan bahwa kemerdekaan dirayakan semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali,” ujar Carik Kelurahan Kepanjen, Adisurasa.
Upacara berlangsung khidmat dengan diikuti perangkat Kelurahan Kepanjen, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, hingga anak-anak. Meski berada di ruang terbuka dengan lalu lintas padat, suasana hening tercipta ketika bendera merah putih dinaikkan.
“Di tempat sederhana ini, kita semua bisa merasakan kekhidmatan kemerdekaan,” sambung Adisurasa.
Jajaran Polres Malang bersama pemerintah kelurahan turut hadir mendampingi jalannya upacara. Para polisi lalu lintas terlihat membantu mengatur arus kendaraan agar upacara berjalan lancar tanpa gangguan.
“Kebersamaan antara polisi dan warga menjadi bukti nyata sinergi menjaga makna kemerdekaan,” tutur Adisurasa.
Yang menarik, tidak hanya perangkat kelurahan, tetapi juga warga lanjut usia ikut berdiri tegak memberi penghormatan. Mereka berdiri bersebelahan dengan anak-anak yang melambai-lambaikan bendera kecil.
“Inilah wajah Indonesia, semua generasi bersatu merayakan proklamasi,” tandas Adisurasa.
Masih kata Adisurasa, momen paling menyentuh terjadi saat pengendara yang berhenti di jalan turut berdiri tegak sambil menyanyikan Indonesia Raya. Tidak ada yang tergesa, semua memilih ikut khidmat meski sedang dalam perjalanan.
“Rasa hormat kepada bangsa ini jauh lebih berharga daripada beberapa menit waktu yang kita tunda,” tegas Adisurasa.
Setelah upacara, suasana berubah menjadi meriah. Polisi membagikan bendera kecil kepada anak-anak dan warga sekitar, menambah semarak suasana peringatan HUT ke-80 RI.
“Kami ingin setiap orang pulang dengan senyum dan kebanggaan sebagai warga Indonesia,” ungkap Adisurasa.
Adisurasa menegaskan, bahwa peringatan kemerdekaan tidak harus selalu dilakukan di lapangan besar atau gedung megah. Bahkan di perempatan jalan pun, semangat nasionalisme bisa tumbuh dan terasa begitu kuat.
“Kemerdekaan akan selalu hidup di hati rakyat, selama kita merayakannya dengan tulus,” pungkasnya. (ris)