Daerah

Warga dan Satlinmas Blimbing Kompak Bersihkan Saluran: Wali Kota Apresiasi GASS 2025

141
×

Warga dan Satlinmas Blimbing Kompak Bersihkan Saluran: Wali Kota Apresiasi GASS 2025

Share this article
Warga dan Satlinmas Blimbing Kompak Bersihkan Saluran: Wali Kota Apresiasi GASS 2025
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama warga Kecamatan Blimbing saat mengikuti aksi lingkungan bertajuk Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) 2025, Minggu pagi (13/7/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Pemerintah Kota Malang bersama masyarakat Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, menggelar aksi lingkungan bertajuk Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) 2025, Minggu pagi (13/7/2025).

Kegiatan kerja bakti massal ini dipusatkan di kawasan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Jambangan, Jalan Simpang LA Sucipto, dan menyasar titik-titik saluran rawan banjir di RW 4, Kelurahan Pandanwangi.

Sekitar 250 peserta terlibat dalam kegiatan ini. Terdiri dari warga, relawan lingkungan, serta unsur Satuan Linmas dari 2 kelurahan, yakni Kelurahan Pandanwangi dan Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing.

Antusiasme warga terlihat sejak pagi hari. Mereka bergotong royong membersihkan saluran, mengangkat tumpukan sedimen dan sampah yang selama ini menjadi biang keladi banjir.

Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, yang hadir langsung memimpin jalannya aksi, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif masyarakat yang tumbuh dari bawah.

Ia menyebut GASS sebagai gerakan penting yang merepresentasikan semangat kolaborasi warga dan pemerintah.

“Gerakan ini adalah contoh yang luar biasa. Inisiasinya dari Kelurahan Pandanwangi sendiri. Ini yang kami tunggu: kesadaran masyarakat. Pemerintah sudah bangun saluran, perbesar volume drainase, tapi kalau warga tidak turut menjaga, tetap akan terjadi banjir,” ujar Wahyu dalam sambutannya.

GASS 2025 menyasar lima titik sepanjang total 250 meter di wilayah padat penduduk yang kerap tergenang air saat musim hujan. Pemerintah pun langsung menindaklanjuti temuan lapangan, salah satunya terkait tidak adanya bak kontrol di bawah jembatan menuju perumahan baru. Hal itu disebut menyulitkan proses pengecekan saat terjadi penyumbatan.

“Saya minta langsung ke Pak Kadis PUPR-PKP untuk panggil pengembang. Ini harus ada bak kontrol. Kalau tidak, kita tidak bisa tahu di dalam saluran ada masalah atau tidak. Masa mau dibongkar jalan setiap ada sumbatan?” tegasnya.

Tak hanya dari Pandanwangi, unsur Satlinmas dari Kelurahan Bunulrejo di Kecamatan Blimbing juga diterjunkan. Mereka membantu penataan area, pengangkutan material, hingga memastikan jalannya kegiatan tetap tertib dan aman.

Wali Kota juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan evaluasi terhadap TPS Jambangan yang kini kian padat. Banyaknya warga dan perumahan baru di sekitar TPS kerap menimbulkan antrean kendaraan pengangkut sampah.

“TPS ini dulunya tidak seramai ini. Sekarang sudah padat, banyak perumahan. Saya minta DLH evaluasi, apakah perlu diperluas atau penyesuaian skema operasionalnya,” katanya.

GASS 2025 menjadi salah satu upaya nyata Pemkot Malang dalam mewujudkan program Ngalam Bericik, yakni gerakan kota bersih, sehat, dan tangguh terhadap bencana. Wali Kota Wahyu berharap gerakan ini menjadi pemicu lahirnya kesadaran kolektif lintas kelurahan dan kecamatan di Kota Malang.

“Kalau kita sejalan, masyarakat, pemerintah, komunitas, saya yakin Malang bisa terbebas dari banjir. Tapi ini harus berkelanjutan, bukan hanya saat viral atau darurat saja,” terang Wahyu.

Gerakan GASS juga mendapat dukungan dari komunitas lingkungan GWN (Gubuke Wong Ngalam). Ketua Umumnya, Lili Ulifah, menyampaikan kesiapan organisasinya untuk terus bersinergi dalam aksi-aksi bersih lingkungan, terutama terkait pengangkatan sedimen.

“Kalau sedimen ini tidak diangkat, air meluap. Ini penyebab utama banjir. Kami dari GWN siap kerja sama, asal dikerjakan terus-menerus, jangan cuma sekali-sekali,” tegas Lili.

Ia juga menegaskan bahwa peran komunitas dan warga harus dipertahankan sebagai ujung tombak. “DLH bisa angkut, PUPR bisa bantu, tapi kalau masyarakat enggak sadar, enggak ada gunanya. Ini soal kesadaran bersama,” pungkasnya.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *