Sudutkota.id- Dewi Lestari (24), seorang ibu muda dengan bayi berumur dua bulan menyimpan rahasia kelam di balik penampilannya yang tampak baik-baik saja. Warga Desa Jatisari Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang tersebut nekad menabrakan tubuhnya ke KA Barang pada Sabtu siang (23/11).
Beban utang yang semakin menumpuk, ditambah dengan tekanan menjadi seorang ibu baru, diduga menjadi alasan utama ia nekad mengakhiri hidupnya. Seperti yang diungkapkan tetangga korban yang bernama Dian Handayani.
“Korban tidak bisa mengangsur sepeda motornya, dan baru punya anak masih berusia dua bulan. Sebelum kejadian, korban menitipkan anaknya ke tetangga depan rumahnya,” ungkapnya.
Arfan, seorang saksi mata sekaligus warga sekitar mengungkapkan bahwa korban berhenti di dekat TKP dengan motor Honda Beat. Setelah memarkirkan motornya, ia sempat membeli es kelapa hijau, dan menaruh KTPnya di dasbor motornya.
Saat korban meminum es kelapa hijaunya itu, tampak dari arah Selatan Kereta Api berjalan menuju arah Utara
“Saat kereta api berjarak kurang lebih 5 meter, korban langsung lari menabrakan diri di depan kereta api yang melintas,” terangnya.
Sementara itu, ditempat terpisah, Kapolsek Pakisaji, AKP Indra Subekti mengungkapkan jika korban mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke kereta api barang di jalur rel kereta api kilometer 60+1,, di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang sekitar pukul 13.45 WIB.
“Kronologinya, saat kereta api melaju, masinis melihat seorang wanita berlari ke tengah rel. Seketika itu masinis membunyikan simbol 41 atau peluit panjang agar korban minggir dari lintasan. Namun sayangnya, upaya tersebut tidak digubris oleh korban,” terangnya.
Korban seketika itu tertabrak dan terlindas kereta api, hingga bagian tubuhnya terpisah menjadi beberapa bagian dan tewas ditempat.
“Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Pakisaji sekitar pukul 14.00 WIB,” sambung AKP Indra pada Sabtu malam.
Ditambahkannya, pihaknya kemudian melakukan olah TKP dan menanyakan kepada para saksi di sekitar tempat tersebut, serta membawa sejumlah barang bukti berupa satu unit kendaraan roda dua lengkap dengan kuncinya dan satu lembar fotocopy KTP korban.
“Untuk motif kita belum bisa mengetahui karena masih proses pendalaman, dan korban saat ini dibawa ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen untuk dilakukan VER,” pungkasnya. (Mt)