Daerah

Wali Kota Malang Dorong Integrasi Data Sosial-Ekonomi Lewat DTSEN, Sinkronkan dengan Pengelolaan Sampah Organik

51
×

Wali Kota Malang Dorong Integrasi Data Sosial-Ekonomi Lewat DTSEN, Sinkronkan dengan Pengelolaan Sampah Organik

Share this article
Wali Kota Malang Dorong Integrasi Data Sosial-Ekonomi Lewat DTSEN, Sinkronkan dengan Pengelolaan Sampah Organik
Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, saat memberikan sambutan pada kegiatan Penguatan Data Statistik Sektoral Urusan Sosial melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) di Ijen Suites Resort & Convention, Rabu (8/10/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.idPemerintah Kota Malang terus memperkuat kebijakan berbasis data melalui kegiatan Penguatan Data Statistik Sektoral Urusan Sosial melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang digelar di Ijen Suites Resort and Convention, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nasional dalam memperkuat sinergi antara pusat dan daerah untuk penanganan kemiskinan secara lebih terukur dan tepat sasaran.

Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM yang hadir dalam kesempatan tersebut menegaskan, penguatan data sosial dan ekonomi merupakan langkah penting untuk memastikan setiap program pemerintah benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.

“Data ini bukan hanya angka, tapi menjadi dasar kebijakan. Dengan data yang kuat, kita bisa menentukan arah dan prioritas program sosial serta ekonomi dengan lebih efektif,” tegas Wahyu.

Lebih lanjut, ia mencontohkan penerapan kebijakan berbasis data dalam pengelolaan sampah organik di Kota Malang. Melalui koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Peternakan, sampah organik dari pasar dan rumah tangga kini dimanfaatkan para peternak sebagai bahan pakan ternak.

“Kita kumpulkan karena banyak peternak yang membutuhkan. Jadi, sayur-sayuran dan bahan organik lain yang tadinya dibuang, sekarang bisa dimanfaatkan untuk peternakan. Ini menjadi bentuk kolaborasi yang saling menguntungkan,” ungkapnya.

Wahyu menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 10 titik Sistem Pengelolaan Sampah (SPG) yang sudah terkoneksi dengan kelompok peternak di Kota Malang. Namun idealnya, sistem tersebut perlu diperluas hingga 80 titik agar pengelolaan dan distribusi bahan organik lebih optimal.

“Sekarang masih dilakukan secara manual dengan koordinasi antarinstansi, tapi nanti kita akan atur agar berjalan lebih sistematis dan berkelanjutan,” tambahnya.

Selain itu, Wahyu juga menyinggung potensi pembangunan Tempat Verifikasi Sampah (TVS) sebagai fasilitas tambahan untuk mengelola hasil olahan organik. Meski masih dalam tahap pembahasan lintas OPD, langkah tersebut dinilai penting untuk memperkuat ekosistem pengelolaan sampah di Kota Malang.

“Belum masuk SOP, tapi nanti akan kita bahas bersama karena itu penting untuk menjaga kesinambungan pengelolaan lingkungan,” pungkasnya.

Kegiatan DTSEN ini turut dihadiri jajaran Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang, perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS), akademisi, serta perwakilan lembaga sosial. Tujuannya, memperkuat koordinasi dalam pemutakhiran data sektoral dan mendukung penanganan kemiskinan berbasis data tunggal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *