Sudutkota.id- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menolak seruan Prancis untuk gencatan senjata Olimpiade musim panas ini, dengan mengatakan hal itu hanya bisa membantu Rusia memindahkan pasukan dan peralatannya.
Seperti dilaporkan oleh AFP. Pada hari Jumat (17/05), Zelensky mengatakan dia telah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyampaikan permohonan tersebut, namun ia meragukan bahwa Rusia tidak akan benar-benar melakukan genjatan senjata, tidak ada yang dapat menjamin bahwa Rusia tidak akan menggunakan waktu ini untuk mengerahkan pasukannya ke wilayahnya.
“Pertama-tama, kami tidak mempercayai Putin, sehingga kami menentang gencatan senjata apa pun yang menguntungkan musuh,” jelasnya.
Apapun bentuk gencatan senjatanya, gencatan senjata Olimpiade maupun gencatan senjata darat, Zelensky berpendapat bahwa pihak Rusia bisa mendapat keuntungan, ada risiko bahwa mereka akan membawa alat berat ke wilayah kami dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka.
Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyatakan bahwa Rusia tidak akan mendukung gagasan gencatan senjata selama Olimpiade di Paris musim panas ini.
Ketika ditanya dalam kunjungannya ke Tiongkok apakah dia mendukung gagasan Macron, Putin mengatakan bahwa prinsip-prinsip Olimpiade, termasuk ‘gencatan senjata Olimpiade sangat tepat.
Namun dia menambahkan bahwa para pejabat olahraga internasional saat ini tidak mematuhi prinsip-prinsip piagam Olimpiade
“Para pejabat olahraga internasional tidak mengizinkan atlet kami tampil di pertandingan dengan spanduk, bendera, dan musik nasional, serta lagu kebangsaan kami,” ungkapnya
Pada kenyatannya, Putin menganggap mereka melakukan pelanggaran terhadap Rusia dan menuntut pemenuhan darinya.
“Teman-teman terkasih, kita tidak akan sampai sejauh itu. Tidak ada yang pernah mencapai kesepakatan seperti itu,” jelas Putin.
Sementara itu, Immanuel Macron pada hari Jumat (17/05) menyatakan kembali gagasannya tentang gencatan senjata Olimpiade sehingga Rusia menghentikan operasinya saat ini di Ukraina.
Macron juga berterima kasih kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping pekan lalu karena mendukung gagasan gencatan senjata di semua konflik, termasuk Ukraina, selama Olimpiade Paris. (Ka)