Peristiwa

Viral Video Ibu Asal Surabaya Diserahkan ke Panti hingga Buat Tangis Netizen Pecah

301
×

Viral Video Ibu Asal Surabaya Diserahkan ke Panti hingga Buat Tangis Netizen Pecah

Share this article
Tangkapan layar orang tua yang viral dititipkan anaknya di panti jompo Griya Lansia Malang. (Foto: Istimewa)

Sudutkota.id – Sebuah video pilu kembali mengguncang media sosial Indonesia. Rekaman yang memperlihatkan momen seorang ibu lanjut usia asal Surabaya, Siti Fatimah, diserahkan oleh empat anak kandungnya ke panti jompo Griya Lansia Malang, viral dan menuai pro-kontra publik.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @ariefcamra pada Selasa, 15 Juli 2025. Dalam tayangan berdurasi kurang dari dua menit itu, tampak empat orang pria dan wanita dewasa yang disebut sebagai anak kandung dari Siti Fatimah menyerahkan dokumen serah terima ke pihak panti.

Sang ibu hanya duduk terdiam di kursi roda, mengenakan kerudung dan pakaian sederhana, tanpa suara maupun tangisan. Tidak ada pelukan. Tidak ada dialog yang terdengar menyentuh. Hanya kesepakatan administrasi yang dibacakan perlahan.

Dalam dokumen yang ditunjukkan di video, tercantum bahwa keempat anak menyatakan secara resmi tidak mampu lagi merawat ibu mereka di rumah, dengan alasan kesibukan, keterbatasan ekonomi, hingga faktor kesehatan mental.

Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyatakan bahwa awalnya pihaknya tidak langsung menerima Ibu Siti Fatimah, sebab panti ini hanya dikhususkan untuk lansia telantar yaitu yang benar-benar tak memiliki keluarga atau ditinggalkan begitu saja.

“Kami ingin memberikan pelajaran kepada keempat anak ini. Ibu mereka belum bisa dikatakan telantar karena masih memiliki keluarga. Tapi karena kondisi fisik sang ibu yang tidak bisa berjalan dan alasan pekerjaan anak-anaknya, akhirnya kami terima juga demi kemanusiaan,” jelas Arief saat dikonfirmasi, Kamis (17/7/2025).

Baca Juga :  Pusdek Minta Satpol PP dan Dewan Tidak 'Mlempem' Menyikapi Polemik di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

Arief menjelaskan, keempat anak Ibu Siti Fatimah beralasan bahwa mereka tak sanggup lagi merawat sang ibu di rumah, karena sama-sama bekerja dan tidak memiliki cukup waktu. Mereka khawatir jika ibunya tetap tinggal di rumah, justru akan lebih terlantar karena tak ada yang mengurus secara penuh.

“Anaknya menyampaikan bahwa kondisi ibunya sudah sulit bergerak, tidak bisa jalan, dan mereka tidak mau ibunya jatuh atau terluka saat sendirian. Tapi bagi kami, kasih sayang dan kehadiran anak itu tak tergantikan oleh fasilitas panti,” tambah Arief.

Reaksi Netizen Terbelah: Sedih, Marah, dan Bingung

Video ini sontak menyebar luas di berbagai platform media sosial. Di kolom komentar dan forum diskusi, netizen Indonesia bereaksi keras. Sebagian besar mengaku sedih dan kecewa terhadap sikap keempat anak tersebut.

“Ibunya bisa merawat empat anak sampai besar, masa sekarang satu pun gak ada yang bisa jagain dia? Dunia memang sudah terbalik,” tulis akun @lenidwi87 di Instagram.

Namun ada juga yang mencoba memahami sudut pandang si anak. Beberapa menyebut bahwa tak semua keluarga mampu menyediakan waktu, tenaga, dan biaya untuk merawat lansia, apalagi jika ibu mengalami gangguan kesehatan yang membutuhkan perawatan intensif.

“Kadang yang kelihatan kejam justru adalah keputusan yang paling berat. Gak semua orang sanggup merawat orang tua di rumah. Daripada telantar, mungkin panti jompo lebih aman,” ujar akun @fajarrahmat22.

Griya Lansia: Kami Terima Sesuai Prosedur

Baca Juga :  Pohon Asam Besar di Singosari Tumbang, Tutup Dua Jalur Malang-Surabaya dan Menimpa Beberapa Kendaraan

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga Siti Fatimah. Namun dari informasi yang dihimpun, Griya Lansia Malang telah menerima ibu tersebut secara sah dan akan memberikan perawatan penuh sebagaimana standar layanan di sana.

Salah satu staf Griya Lansia yang enggan disebutkan namanya mengatakan, penyerahan lansia ke panti jompo memang bukan hal baru. Namun kasus ini menarik perhatian besar karena dilakukan secara terbuka dan terekam dalam video yang tersebar luas.

“Ibu Siti sudah diterima sesuai prosedur. Kami akan berusaha memberikan perawatan dan pendampingan terbaik. Tapi tentu, tidak ada yang bisa menggantikan kehangatan keluarga,” ucap staf tersebut.

Potret Realita Sosial Modern?

Peristiwa ini membuka diskusi yang lebih luas soal relasi antara anak dan orang tua di era modern. Tekanan ekonomi, gaya hidup serba cepat, dan tuntutan pekerjaan kerap menjadi alasan utama mengapa banyak orang mulai kesulitan merawat lansia di rumah sendiri.

Namun, tak sedikit pula yang mengingatkan bahwa merawat orang tua adalah kewajiban moral dan etika yang melekat, bahkan tak tergantikan oleh fasilitas atau pelayanan terbaik sekali pun.

“Zaman boleh maju, tapi hati nurani seharusnya tidak mundur,” tulis akun @bintang.putri dalam salah satu komentar yang viral.

Hingga kini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 3 juta kali dan dibagikan puluhan ribu pengguna. Tagar seperti #IbuDitinggalAnak, #TangisanIbu, dan #PantiJompo ramai menghiasi linimasa X (Twitter), Instagram, dan TikTok sejak Rabu pagi. (mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *