Sudutkota.id – Heboh di media sosial, video yang menampilkan beberapa anak-anak sedang mencoblos sejumlah surat suara Pemilu 2024. Dalam video yang beredar, terlihat tujuh sampai delapan orang yang diperkirakan berusia remaja tengah melakukan dugaan kecurangan berupa mencoblos surat suara Pilpres 2024 di bagian gambar paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Diduga peristiwa itu terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Dalam rekaman berdurasi kurang dari satu menit itu memperlihatkan sekelompok laki-laki dan perempuan yang diduga masih berusia muda tengah duduk di lantai sebuah rumah sambil mencoblos capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Berdasarkan keterangan unggahan, dugaan kecurangan itu terjadi di TPS 018. Video tersebut diunggah oleh akun X @Cintada16.
“Enak banget itu bocah main tusuk-tusuk aja. Hmmm. Video by @nus4nt4r4_ . Lokasi di Desa Pandan, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura. TPS 018 terjadi kecurangan surat suara sudah tercoblos paslon 02,” tulis @Cintada16, Rabu, 14 Februari 2024.
Video dugaan kecurangan Pemilu 2024 itu juga diunggah oleh akun @miduk17 dan telah dilihat sebanyak 1 juta kali. Netizen ramai-ramai me-mention akun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan menuntut pihaknya untuk menyelidiki.
Menanggapi video tersebut, Ketua Bawaslu Jatim, A Warits mengatakan dugaan sementara video itu direkam di Sampang. Hal itu dilihat dari logat dan bahasa percakapan anak-anak dalam video tersebut.
“Itu saya masih minta supaya teman-teman Bawaslu [Sampang], itu kan diduga di Sampang, karena lokasinya juga tidak jelas, memang bahasanya Madura. Tapi itu perlu ditelusuri apa benar begitu adanya,” kata Warits, Kamis (15/2) dini hari.
Ia pun telah menginstruksikan jajaran Bawaslu Kabupaten Sampang untuk menelusuri video itu. Meski demikian, ia tak menutup kemungkinan aksi anak-anak itu bisa saja terjadi di daerah Jawa Timur lainnya.
“Sehingga saat ini memang masih dalam proses penelusuran oleh teman-teman Sampang. Karena logatnya dugaannya itu memang di Sampang walaupun bisa jadi bukan di Sampang,” pungkasnya. (wn)