Pendidikan

UM Peringati Hari Anak Nasional, Dihadiri Menteri PMK dan Menteri PPPA

82
×

UM Peringati Hari Anak Nasional, Dihadiri Menteri PMK dan Menteri PPPA

Share this article
Penandatangan MoU antara UM dengan Kemenko PMK dan Kementerian PPPA. (Foto: Dedik/ Sudutkot.id)

Sudutkota.id – Universitas Negeri Malang sebagai kampus ramah anak memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke 41. Hadir dalam kesempatan ini Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno. Termasuk pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifiah Fauzi.

Rektor UM Prof Dr Hariyono, dalam kesempatan tersebut menyebutkan, acara ini dihadiri 500 anak, mulai TK hingga SMA. Menurutnya anak adalah mutiara keluarga, maka layanan pendidikan dalam keluarga menjadi hal yang utama. Sayangnya kedekatan dengan keluarga perlu diprioritaskan dimana tantangan era digital kedekatan emosional menjadi hal yang mahal.

“Masing-masing anggota keluarga sibuk sendiri dengan HP,” ungkap Prof Hariyono, Selasa, (15/07) di Graha Cakrawala Kota Malang.

Rektor UM juga mengingatkan, selain itu guna menyiapkan generasi emas perlu perlindungan anak, baik fisik maupun verbal. Lantaran bagaimana pun, anak Indonesia merupakan pewaris bangsa.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifiah Fauzi menyampaikan bahwa kampus UM patut diapresiasi. Lantaran  komitmen Perguruan Tinggi dalam turut kampanye mengenai perlindungan anak. Selanjutnya Arifiah membeberkan fakta, bahwa 50 % anak sekarang menggunakan gadget dan terkoneksi internet, padahal sisi negatif mengintai.

“1 dari 7 anak Indonesia pernah mengalami perundungan di dunia daring. Bahkan 25% anak-anak kita pernah terpapar pornografi,” ucap Arifiah.

Anak Indonesia saat ini mayoritas tidak memiliki pendampingan dalam menggunakan internet. Mirisnya, dari beberapa kasus kekerasan seksual, penyebabnya adalah gadget yang bebas digunakan.

Maka untuk itu momentum peringatan HAN ini untuk bersinergi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, guna membangun ruang digital yang ramah anak.

Menko PMK Pratikno juga menjabarkan, penggunaan AI oleh anak-anak maupun mahasiswa memberikan implikasi negatif. Yakni peningkatan masalah kecurangan yang membuat anak-anak kehilangan kesempatan untuk mengembangkan critical thinking.

Menurutnya, perkembangan teknologi, termasuk AI, menurunkan interaksi human to human, menghilangkan intelejensi emosi dan homogenisasi pengalaman pembelajaran.

Maka, ia mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut andil dalam perubahan kehidupan manusia. Termasuk pula melalui momen HAN ini untuk berkontribusi membangun generasi emas. Diantaranya dengan memberikan perlindungan kepada anak dan berupaya menguatkan karakter anak di era digital ini. (ded)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *