Sudutkota.id – Tugu selamat datang yang menelan anggaran hingga Rp1 miliar roboh setelah diterjang angin puting beliung pada Kamis (11/12) sore, meski bangunan tersebut bahkan belum sempat diresmikan. Bagian atas tugu tampak patah dan ambruk ke samping, sebagaimana terlihat dalam foto-foto yang beredar luas di media sosial.
Peristiwa ini langsung memicu sorotan publik. Melalui unggahan di Facebook, warga mempertanyakan kualitas konstruksi tugu tersebut.
Banyak warganet menduga adanya persoalan dalam pengerjaan proyek, mengingat bangunan baru itu runtuh hanya beberapa pekan setelah diselesaikan.
Komentar bernada kecewa dan kritikan memenuhi lini masa hingga menjadi perbincangan hangat. Insiden robohnya tugu ini menambah panjang daftar sorotan terhadap proyek tersebut.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Bayu Pancoroadi membenarkan adanya peristiwa ambruknya tugu Jombang tersebut.
“Nggih mas, informasi awal kami karena ada angin puting beliung. Besok teman-teman ke lokasi,” kata Bayu, Kamis 11 Desember 2025.
Sebelumnya, pembangunan Tugu Jombang di Desa Gondangmanis, Bandarkedungmulyo yang dikerjakan dengan anggaran sekitar Rp1 miliar ini sempat molor dari jadwal kontrak.
Kontraktor pelaksana, CV Ardi Konstruksi asal Tulungagung, harus menanggung denda keterlambatan pekerjaan sebesar Rp 13 juta.
Pada akhir Oktober lalu, Komisi C DPRD Jombang melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan kualitas pekerjaan.
Dalam sidak tersebut, dewan menyatakan tidak menemukan masalah struktural, meski menyoroti lokasi tugu yang dianggap kurang representatif dan kurang tampak dari jalan utama. Saat itu, tugu diklaim telah berdiri sesuai spesifikasi dan tinggal menunggu tahap peresmian.
Namun robohnya tugu akibat terpaan angin kencang kini kembali menguatkan keraguan publik. Warga mendesak pemerintah daerah untuk segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh, terutama karena proyek yang menghabiskan dana besar itu baru saja rampung dibangun dan belum sempat difungsikan sebagai ikon wilayah.
Seperti Diketahui, meski pekerjaan telah rampung, tanggung jawab pemeliharaan masih berada di tangan kontraktor selama masa pemeliharaan 6 bulan hingga 1 tahun.
Proyek pembangunan tugu ini dirancang sebagai landmark Kabupaten Jombang. Dibangun di atas lahan aset pemkab seluas 728 meter persegi, tepat di sisi barat jalan nasional. Proyek dikerjakan CV Ardi Konstruksi dari Tulungagung, dengan masa kerja 120 hari sejak kontrak diteken 17 Juni. Total anggaran dari APBD 2025 sebesar Rp 1.033.538.875.
Proyek yang seharusnya selesai dalam 120 hari kalender sejak kontrak ditandatangani pada 17 Juni lalu, molor 13 hari dari batas akhir 17 Oktober.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab kegagalan struktur serta langkah penanganan yang akan ditempuh.
Pemerintah kabupaten pun diharapkan segera melakukan investasi dan memberikan respons untuk menjawab keresahan masyarakat.




















