Sudutkota.id- Tragedi pohon asam setinggi tujuh meter tumbang akibat pelapukan pada akar di Singosari Malang mengakibatkan dua korban jiwa dan lima orang luka-luka terjadi pada malam Jumat (29/11). Kapolsek Singosari, Kompol Masyhur Ade, turun tangan untuk membenarkan kejadian tersebut.
“Kejadian ini dilaporkan sekitar pukul 18.10 WIB. Usai mendapatkan laporan, petugas kepolisian bersama warga, BPBD, dan relawan segera datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi,” terangnya.
Sejumlah kendaraan, termasuk mobil Toyota Agya dan Suzuki Ertiga, mengalami kerusakan serius. Dua korban tewas akibat tertimpa pohon, sementara penumpang lainnya selamat namun mengalami luka ringan.
Toyota Agya dengan nomor polisi N 1793 HD mengalami kerusakan berat di bagian atap yang penyok ke dalam. Akibatnya, dua orang yang berada di dalam mobil tersebut mengalami luka serius dan meninggal dunia.
Mereka merupakan sepasang suami istri, Darmo Wahono (60) sebagai pengemudi, dan Henny Cristiana (58) yang berada disampingnya, warga Perum Bumi Banjar arum Asri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
“Sedangkan kedua anaknya, yakni inisial ADN (6) dan APN (7) dan juga neneknya selamat, namun mengalami trauma cukup mendalam,” tambah Ade sapaan akrabnya.
Kendaraan roda empat lainnya yakni, Suzuki Ertiga dengan nomor polisi N 1183 XZ yang dikemudikan Eka Lukita Sari (32), warga Kemantrenrejo, Rejoso, Pasuruan, dan satu penumpang yang belum diketahui identitasnya beruntungnya selamat dari kecelakaan tersebut, dengan mengalami luka ringan.
Selain itu, pengendara sepeda motor Honda Revo juga terkena imbas, Irwan Mulyoni Mayanto (35) warga Desa Trirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang mengalami nyeri pada dada.
Insiden ini juga mengganggu arus lalu lintas yang menyebabkan kemacetan hingga pukul 20.15 WIB sebelum dapat dilancarkan kembali.
Upaya bersama dengan aparat terkait, termasuk koramil Singosari, BPBD Kabupaten Malang, relawan dan warga setempat dilakukan untuk membersihkan pohon tumbang tersebut agar tidak menghambat lalu lintas. Dampak insiden ini sangat merugikan, menunjukkan pentingnya kesigapan dan kewaspadaan dalam menghadapi situasi darurat seperti ini. (Mt)