Sudutkota.id- Pemerintah Kota (Pemkot Malang) melalui PJ Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) pada Kamis (8/8) di Jakarta. Penghargaan yang diberikan kepada 33 provinsi dan 452 kabupaten/kota itu berdasarkan dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam mewujudkan UHC dengan cakupan perlindungan kepesertaan Program JKN minimal 95% dari jumlah total penduduk.
Hal itu membuktikan komitmen Pemkot Malang dalam peningkatkan kualitas dan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi warganya terhitung baik. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memastikan warga Kota Malang sudah memiliki jaminan kesehatan. Pemkot Malang secara konsisten terus meningkatkan capaian kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat.
PJ Wahyu yang ditemui usai menerima penghargaan mengatakan bahwa kesehatan menjadi hal penting dalam pembangunan berkelanjutan. Karenanya, sektor kesehatan menjadi salah satu hal utama yang menjadi perhatian pemerintah.
“Kita ingin semua warga bisa mendapat akses pelayanan kesehatan dengan layak dan mudah, sehingga harapannya dapat meningkatkan derajat kesehatan warga. Salah satunya melalui perlindungan jaminan kesehatan. Maka kita terus dorong agar semakin banyak warga masyarakat yang jadi peserta (JKN),” terangnya.
Komitmen peningkatan kualitas dan kemudahan akses pelayanan kesehatan ini diperkuat dengan kebijakan anggaran untuk kepesertaan JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Bahkan sekitar 40% peserta JKN di Kota Malang merupakan peserta yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Malang melalui pendanaan APBD.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Malang, per 1 Agustus 2024 capaian UHC Kota Malang telah mencapai 107,5%, meningkat dari 107,01% (1 Desember 2023) dan 106,5% (1 Desember 2022). Selain itu, hingga 1 Agustus 2024 tercatat sebanyak 844.252 orang (95,85%) menjadi peserta aktif JKN, angka ini naik dibandingkan Desember 2023 yang berada pada angka 832.611 orang. Dari angka tersebut tercatat jumlah peserta aktif PBI APBD sejumlah 366.194 orang dengan alokasi anggaran lebih dari 171 miliar rupiah.
Selain itu, Pemkot Malang juga telah meluncurkan aplikasi E-JKN Cekat untuk menunjang layanan BPJS kepada masyarakat. E-JKN Cekat adalah sebuah aplikasi layanan kepesertaan JKN bagi warga Kota Malang yang dilakukan secara Cepat, Efektif, Akurat, dan Terpadu, yang bisa digunakan untuk melakukan pengajuan dan penonaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan yang dibiayai oleh Pemkot Malang.
Pelayanan kesehatan warga Kota Malang juga telah didukung fasilitas kesehatan yang memadai, seperti RSUD yang Terakreditasi Paripurna sesuai Standar Akreditasi Rumah Sakit Kemenkes (Starkes), dan didukung dengan 16 puskesmas, 33 puskesmas pembantu, dan satu labkesda. Selain itu juga ada rumah sakit swasta, klinik, dan dokter praktik mandiri yang memberikan pelayanan kesehatan di Kota Malang. Sedangkan untuk SDM Kesehatan di Kota Malang berjumlah 11.816 orang yang terdiri dari dokter, dokter spesialis, dokter gigi, perawat, bidan, farmasi, ahli gizi, sanitarian, serta tenaga kesehatan lainnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin yang menyerahkan penghargaan. Ia mengungkapkan bahwa UHC adalah konsep global dalam pembangunan di bidang kesehatan yang memastikan setiap individu memiliki akses pelayanan kesehatan yang adil, komprehensif, bermutu, serta tanpa hambatan finansial.
Berdasarkan data per 1 Agustus 2024 jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 275 juta jiwa atau lebih dari 98% dari total penduduk Indonesia.
“Ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi antara BPJS Kesehatan, kementerian/lembaga, dan juga seluruh pemerintah daerah,” ungkapnya.
Wapres juga mendorong seluruh pemerintah daerah untuk menyempurnakan cakupan peserta aktif dan memastikan perlindungan kesehatan penduduk secara menyeluruh dengan memotivasi daerah-daerah yang belum bisa mencapai target untuk melakukan akselerasi pencapaian UHC.
“Dukung optimalisasi pelaksanaan program JKN-KIS dengan menghadirkan layanan kesehatan yang terjangkau, berkualitas, dan merata bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya. (Mt)