Sudutkota.id – Saat musim hujan, beberapa wilayah di Kota Batu mengalami tanah longsor dan tanah ambles. Diketahui, beberapa hari ini wilayah Kota Batu, Jawa Timur diguyur hujan lebat.
Hujan lebat mengguyur kota dengan dataran tinggi itu mulai Selasa (21/1) malam hingga Rabu (22/1) dini hari tadi. Akibatnya, ada empat titik tanah yang longsor dan ambles.
Kejadian itu dibenarkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu dalam keterangannya.
“Betul mas ada empat titik kejadian tanah longsor dan ambles di kawasan kota Batu yang kami terima tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB,” ujar Agung Sedayu kepada awak media, Rabu (22/1/2025).
Kejadian pertama ujar Agung, yakni tanah longsor di RT 01 RW 02, Dusun Krajan Kidul, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
“Kejadian tanah longsor terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Namun, baru dilaporkan pada pukul 07.30 WIB,” tutur Agung.
Dikatakan Agung, tanah plengsengan mengalami longsor yang berdekatan dengan rumah warga. Tampak sejumlah bagian rumah warga terdampak longsor tersebut retak di beberapa bagian.
“Ini plengsengan non teknis longsor dan menimpa rumah atas nama Bapak Andik Tri Mulyono pada bagian dapur,” ungkapnya.
Diketahui, dari hasil asesmen, plengsengan nonteknis mengalami longsor dengan diameter panjang 8 meter, tinggi 10 meter dan lebar 4 meter.
Dampaknya, bagian dapur milik warga bernama Andik Tri Mulyono dengan diameter tinggi 3 meter, panjang 4 meter dan lebar 2 meter mengalami ambrol.
Kemudian, kejadian kedua berupa tanah ambles terjadi di permukiman warga Jalan Imam Bonjol Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.
“Kemarin itu kejadiannya karena saluran pembuangan yang bocor, sehingga mengikis lapisan tanah secara perlahan,” jelasnya.
Akibatnya, kaya Agung, terbentuknya lubang dengan dimensi panjang 10 meter, lebar 3 meter, dan kedalaman sekitar 3 meter.
Menurut Agung Sedayu, peristiwa tersebut mengakibatkan rumah milik Rusdianto dan Mistin rawan ambles.
“Selain itu, tanah ambles ini juga mengganggu aktivitas warga setempat, karena lokasi kejadian berada di area pemukiman yang cukup padat. Sehingga kami pasang safety line atau garis pengaman dan pengurukan kembali tanah yang ambles,” tuturnya.
Kemudian yang ke tiga di Jalan Raya Giripurno, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji. Plengsengan teknis mengalami kerusakan dengan dimensi panjang 3 meter, lebar 25 centimeter dan tinggi 2 meter karena hujan deras, sehingga menyebabkan kondisi tanah menjadi jenuh dan labil.
“Kami imbau kepada masyarakat agar berhati-hati apabila melewati daerah rawan longsor, terlebih saat hujan,” jelas Agung.
Kejadian terakhir berupa luapan air di Tempat Pemakaman Dusun Tegalsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji.
Selain karena hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Batu, luapan terjadi karena tidak adanya saluran drainase di sekitar pemakaman.
“Ya, akibatnya air meluber dan menggenangi pemakaman saat hujan deras kemarin,” pungkasnya. (ad)