Sudutkota.id- Orang-orang di pulau Okinawa, Jepang, termasuk di antara orang-orang yang berumur paling panjang di dunia. Salah satu faktornya adalah mereka cenderung mengonsumsi makanan nabati yang sangat bergizi.
Namun, selain faktor makanan, ada faktor lainnya yang lebih bersifat psikologis, yaitu seni menjalani hidup yang berkaitan dengan makna dan tujuan hidup, oleh orang Jepang disebut ikigai.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa ikigai memiliki manfaat. Misalnya, sebuah tim di Sekolah Pascasarjana Kedokteran Universitas Tohoku mensurvei lebih dari 40.000 orang dewasa dua kali selama tujuh tahun.
Peserta yang menyatakan mereka memiliki ikigai di awal penelitian, lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal sebelum akhir penelitian.
Dikutip dari BBC Science Focus, penelitian lain telah menghubungkan ikigai dengan pemulihan yang lebih cepat dari sebuah operasi lutut, memiliki lebih sedikit penanda stres biologis, fungsi sistem kekebalan tubuh yang lebih baik, peluang lebih tinggi untuk bertahan hidup dari serangan jantung, dan merasa lebih mampu mengendalikan kesehatan seseorang.
Jika ingin menganut ikigai, titik awal yang baik adalah mempertimbangkan apa yang benar-benar penting dalam hidup dan kemudian berusaha untuk menjadikannya lebih sebagai prioritas serta mencoba untuk melakukan hal-hal yang mendatangkan imbalan intrinsiknya sendiri (bukan dengam hal-hal yang hanya untuk memperoleh semacam imbalan eksternal, seperti uang atau status). Jadi bagian penting dalam mencapai ikigai adalah mencoba menemukan makna dalam pekerjaan dan tugas sehari-hari.
Hal ini mungkin melibatkan refleksi atas tujuan yang lebih dalam dari apa yang sudah dilakukan dan bagaimana hal itu selaras dengan apa yang penting bagi diri sendiri
Beberapa ahli menyebut metode ini dengan cara menciptakan kehidupan, seperti meluangkan waktu untuk memikirkan jenis pekerjaan, hobi, dan hubungan yang bermakna yang diinginkan, lalu menetapkan tujuan tentang cara mewujudkannya.
Aspek lain dari ikigai adalah menghargai kegembiraan dalam momen-momen kecil dalam hidup, seperti melihat pemandangan langit pagi atau rasa teh yang diminum pada sore hari, serta merasa bahwa diri sendiri adalah bagian dari sesuatu yang bermakna.
Untuk menumbuhkan aspek ikigai juga dapat dilakukan dengan kesadaran diri sendiri untuk meluangkan lebih banyak waktu bagi keluarga, menjadi relawan untuk lembaga amal setempat, atau bergabung dengan klub atau tim setempat.
Tujuan dari langkah-langkah tersebut adalah untuk membuat tujuan dan arah hidup, dan meluangkan lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang disukai. Jika seseorang dapat mencapainya, penelitian tentang ikigai menunjukkan kesehatan akan membaik dan bahkan mungkin hidup lebih lama. (Ka)