Daerah

Sebelum Masak untuk Negeri, SPPG Beji Syair Gelar Trial Penuh Disiplin

11
×

Sebelum Masak untuk Negeri, SPPG Beji Syair Gelar Trial Penuh Disiplin

Share this article
Sebelum Masak untuk Negeri, SPPG Beji Syair Gelar Trial Penuh Disiplin
SPPG Beji Syair, Kota Batu, menjalani uji coba (trial) sebelum dapur resmi beroperasi.(foto:sudutkota.id/rsw)

Sudutkota.id – Suasana di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Beji Syair, Kota Batu, tampak hidup. Aroma bahan masakan bercampur semangat para relawan yang tengah menjalani uji coba (trial) sebelum dapur resmi beroperasi penuh nampak terlihat.

Tak sekadar latihan, trial ini menjadi langkah serius menyatukan semangat, disiplin, dan tanggung jawab seluruh tim.

Kegiatan yang digawangi Kepala SPPG Beji Syair, Faiza Putri, ini berada di bawah naungan Yayasan Sabilu Khoir Al-Asy’ari. Ia tampak teliti mengawasi setiap divisi mulai dari dapur pengolahan, pemorsian, hingga kesiapan tim distribusi.

“Trial ini untuk memastikan semuanya siap. Relawan harus terbiasa dengan alat, porsi, dan sistem kebersihan. Kami punya SOP yang harus ditaati, dari pemakaian masker, sarung tangan, sampai kebersihan dapur,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).

Dapur yang terletak di Desa Beji, RT 1 RW 4, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, berdiri di atas lahan 10 x 15 meter persegi, dengan rencana pengembangan mencapai 16 x 26 meter. Lokasinya tenang, jauh dari pemukiman warga membuat proses produksi lebih fokus dan minim gangguan.

Desain dapur pun dibuat tidak sekadar fungsional. Ada taman kecil dan area hijau yang memberikan kesan sejuk, membuat pekerja tak mudah jenuh meski bekerja di balik panasnya dapur.

Faiza menuturkan, 47 orang pekerja, sebagian besar warga sekitar Beji, ikut ambil bagian dalam tahap uji coba ini. Selain itu, koki berpengalaman dari dunia perhotelan memberikan arahan teknis, mulai dari standar pemasakan hingga pengendalian suhu dan waktu.

“Kami tidak ingin asal-asalan. Kalau belum siap, kami tidak akan running. Trial ini justru untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, karena semua butuh ketelitian,” katanya.

Tahap trial juga menjadi ajang evaluasi bahan dan supplier. Setiap bahan makanan yang datang akan melalui pengecekan ketat oleh tim ahli gizi, memastikan kualitas dan kelayakannya. Bila ada bahan yang tidak sesuai standar, supplier langsung mendapat teguran.

Selain pengolahan, koordinasi antar divisi mulai dari pendinginan, pemorsian, hingga distribusi menjadi fokus utama. Semuanya dikendalikan dalam satu sistem yang terintegrasi agar proses berjalan efisien dan higienis.

Yang menarik, sebelum tahap trial dimulai, seluruh tim sudah mengantongi sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point), sebuah standar keamanan pangan bertaraf internasional.

“Kami belajar dari dasar. Dari analisis bahaya, titik kendali kritis, sampai evaluasi gizi. Harapannya, saat nanti running, tidak ada celah. Semua sudah terbiasa dan siap melayani dengan kualitas terbaik,” tutur Faiza dengan senyum penuh keyakinan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *