Roket Penjelajah Bulan Milik Tiongkok Kembali ke Bumi, Bawa Sampel Pertama dari Sisi Bulan yang Jauh

0
Roket Long March-5, yang membawa pesawat ruang angkasa Chang'e-6, meluncur dari landasan di Situs Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Tiongkok selatan, pada tanggal 3 Mei 2024 ( foto: Guo Cheng/Xinhua melalui AP/File)
Advertisement

Sudutkota.id- Pesawat luar angkasa Chang’e 6 milik Tiongkok kembali ke Bumi pada hari Selasa sore (25/6) dengan membawa sampel batuan dan tanah dari sisi jauh bulan yang jarang dijelajahi.

Misi ini merupakan yang merupakan pertama kalinya di dunia. Pesawat luar angkasa tersebut mendarat di wilayah Mongolia Dalam, Tiongkok.

Direktur Badan Antariksa Nasional Tiongkok, Zhang Kejian mengatakan misi ekplorasi yang dijalankan Chang’e 6 Berhasil.

“Saya sekarang menyatakan bahwa Misi Eksplorasi Bulan Chang’e 6 mencapai kesuksesan total,” katanya dalam keterangan pers yang dikutip AP.

Para ilmuwan Tiongkok memperkirakan sampel yang berhasil dibawa mencakup batuan vulkanik berumur 2,5 juta tahun dan material lain yang diharapkan para ilmuwan dapat menjawab pertanyaan tentang perbedaan geografis di kedua sisi bulan.

Sisi jauh bulan diketahui memiliki pegunungan dan kawah tubrukan, berbeda dengan hamparan relatif datar yang terlihat di sisi dekat.

Meskipun misi AS dan Soviet di masa lalu telah mengumpulkan sampel dari sisi dekat bulan, misi Tiongkok ini adalah yang pertama di dunia dengan mengumpulkan sampel dari sisi jauh.

Program penjelajahan bulan ini adalah bagian dari persaingan yang semakin meningkat antara Tiongkok dengan Amerika, yang diketahui masih menjadi pemimpin dalam eksplorasi ruang angkasa dari negara-negara lain, termasuk Jepang dan India.

Namun saat ini Tiongkok telah menempatkan stasiun luar angkasanya sendiri di orbit dan secara teratur mengirimkan awaknya ke sana.

Sementara itu, Pemimpin Tiongkok Xi Jinping mengirimkan pesan ucapan selamat kepada tim Chang’e, dengan mengatakan pencapaian penting misi tersebut adalah upaya negara untuk menjadikan kekuatan ruang angkasa dan teknologi unggul dari negara lain.

Sebelumnya, roket tersebut meninggalkan bumi pada tanggal 3 Mei 2024, dan perjalanannya berlangsung selama 53 hari. Roket itu telah mengebor inti dan mengambil batuan dari permukaan.

Dengan sampel tersebut diharapkan dapat menjawab salah satu pertanyaan ilmiah paling mendasar dalam penelitian ilmu bulan tentang aktivitas geologi apa yang menyebabkan perbedaan antara kedua sisi.

Hal itu pernah diungkapkan oleh Zongyu Yue, ahli geologi di Chinese Academy of Sciences, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Innovation Monday, sebuah jurnal yang diterbitkan dalam kemitraan dengan Chinese Academy of Sciences.

Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah meluncurkan beberapa misi yang sukses ke bulan, mengumpulkan sampel dari sisi dekat bulan dengan roket Chang’e 5 sebelumnya.

Mereka juga berharap roket Chang’e 6 akan kembali dengan material yang mengandung jejak hantaman meteorit dari masa lalu bulan. Dengan keberhasilan masuknya kembali roket tersebut, para ilmuwan akan mulai mempelajari sampel tersebut. (Ka)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here